Ratusan santri positif Covid-19 itu awalnya diketahui dari satu orang santri yang bergejala Covid-19, yakni mengalami gangguan indra penciuman.
Usai dilakukan tes swab PCR, satri tersebut dinyatakan positif Covid-19.
"Awalnya ada salah satu santri yang kehilangan indra penciuman. Setelah itu, dilakukan tes swab kepada 16 santri di pesantren itu. Hasilnya tiga orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, kepada wartawan di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa (16/2/2021).
Diduga kasus berawal dari adanya santri yang baru datang dan mengikuti proses belajar mengajar.
Baca juga: Soal Klaster Pesantren Tasikmalaya, 157 Santri Dievakusi 21 Ambulans karena Demam dan Sesak Napas
"Sejak kemarin kita lakukan proses evakuasi ke tempat-tempat isolasi darurat Covid-19. Sebagian dibawa ke isolasi di RSUD Soekardjo, RSUD Type D Dewi Sartika Kawalu dan Hotel Crown yang dijadikan tempat penampungan pasien positif Corona," jelas Yusuf, kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Sebanyak 832 orang di pesantren telah menjalani tes swab dengan hasil 375 orang posisif.
"Ada tambahan lagi 5 santri positif dan jumlahnya menjadi 380 orang dan sisanya negatif hasilnya," tambahnya.
Dari jumlah tersebut, 159 orang di antaranya adalah santri putra, 171 santri putri, dan 50 orang pengajar.
Baca juga: Terjebak Saat Mobilnya Terjun ke Sungai, Pengantin Baru Tewas, Baru Belajar Mengemudi