Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Pesantren di Tasikmalaya, 380 Orang Positif Covid-19

Kompas.com - 17/02/2021, 10:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pondok pesantren di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi klaster persebaran Covid-19.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Hendriana mengatakan sebanyak 159 santri putra, 171 santri putri, dan 50 orang pengajar terkonfirmasi positif Covid-19.

Setelah melakukan tracing dan tes swab PCR terhadap 832 orang di pesantren itu, diketahui sebanyak 45 persennya terpapar virus corona.

Pada Senin (15/2/2021), sebanyak 21 ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi mereka ke beberapa pusat isolasi darurat.

Baca juga: 21 Ambulans Evakuasi 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19, Pesantren Dijaga TNI-Polri 24 Jam

Tidak muat

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menjelaskan karena membeludaknya para pasien positif dari klaster pesantren itu, beberapa tempat isolasi sampai tidak muat untuk menampung mereka.

"Sejak kemarin kita lakukan proses evakuasi ke tempat-tempat isolasi darurat Covid-19. Sebagian dibawa ke isolasi di RSUD Soekardjo, RSUD Type D Dewi Sartika Kawalu dan Hotel Crown yang dijadikan tempat penampungan pasien positif Corona," tuturnya kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Menurut Asep Hendra Hendriana, ada 153 santri yang dijemput untuk diisolasi.

Baca juga: Dapat Uang hingga Rp 10 Miliar, Warga Desa di Tuban Borong Mobil, Serumah Bisa Punya 1-3 Unit

Sedangkan sisanya karena berstatus orang tanpa gejala (OTG), melakukan isolasi mandiri di lingkungan pesantren karena keterbatasan ruang isolasi yang tersedia.

Bagi santri dan pengajar yang mengalami gejala seperti demam hingga sesak akan mendapat perawatan.

"Tim medis telah bekerja meski dilakukan isolasi mandiri di pesantren sejak kemarin," terang Asep.

 

Dugaan penyebab

Puluhan ambulans Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengevakuasi ratusan pasien Covid-19 klaster pesantren ke lokasi isolasi darurat di Hotel Crown Tasikmalaya, Selasa (16/2/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Puluhan ambulans Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengevakuasi ratusan pasien Covid-19 klaster pesantren ke lokasi isolasi darurat di Hotel Crown Tasikmalaya, Selasa (16/2/2021).

Awal munculnya klaster pesantren ini diduga berawal dari beberapa santri yang baru datang dan mengikuti proses belajar mengajar di pesantren tersebut.

Selang beberapa hari, puluhan santri mengalami salah satu gejala terserang Covid-19, yakni indera penciumannya tidak berfungsi.

"Awalnya ada salah satu santri yang kehilangan indera penciuman. Setelah itu, dilakukan tes swab kepada 16 santri di pesantren itu. Hasilnya tiga orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," papar Asep.

Baca juga: Berawal dari Belajar Tatap Muka, 1 Santri Hilang Indra Penciuman, Akhirnya 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19

Terkait aktivitas pesantren tersebut, Muhammad Yusuf menyatakan kalau kegiatan di sana dihentikan.

"Kemarin kita sudah cek langsung ke pesantren itu. Sejak kemarin pesantren itu di-lockdown dan dijaga petugas TNI-Polri selama 24 jam. Kemarin juga semua unsur pimpinan daerah di Kota Tasikmalaya semuanya ikut memantau," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com