KOMPAS.com - CW (28) warga Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu pernah menjadi korban perdagangan anak.
Ia dipaksa bekerja oleh ayah kandungnya, Wartana sebagai TKW setelah lulus SMP. Alasannya agar CW anak sulung pasangan Wartana dan Dastirih itu membantu ekonomi keluarga
Kepada Kompas.com CW bercerita saat lulus SMP sempat meminta kepada sang ayah untuk melanjutkan sekolah.
Namun oleh Wartana, keinginan anaknya tak dipenuhi. Bukannya disekolahkan, CW malah didaftarkan ke agen untuk jadi TKW.
Di tahun 2006 saat berusia 17 tahun, CW diberangkatkan ke Singapura untuk bekerja sebagai buruh migran.
Baca juga: Cerita TKW Eti Asal Cianjur Jatuh dan Meninggal di Malaysia, Gaji 1.000 Ringgit Belum Terbayar
Untuk berangkat ke luar negeri, pihak agen membuat KTP dan mengubah usia CW bermodalkan kartu keluarga milik Wartana.
Tak hanya KTP, sang agen juga membuatkan CW paspor untuk syarat berangkat sebagai TKI.
"Akhirnya di KTP umur saya dituakan. Sebab untuk memenuhi syarat saja bekerja di luar negeri. Selain itu juga dengan KTP, saya bisa dibuatkan paspor," tutur CW, kepada Kompas.com di kediamannya, Selasa (16/2/2021).
"Akhirnya ketika itu oleh ayah saya didaftarkan ke agen. Saya ingat waktu itu kejadiannya tahun 2006. Akhirnya saya berangkat ke luar negeri," kata dia.
Menurut CW, selama bekerja di Malaysia dia bekerja sangat berat selama 8 jam. Padahal ia masih di bawah umur dan kerjaan yang harus ia selesaikan tak sesuai dengan kemampuan tenaganya.
Selain itu, ia mengaku kerap disiksa oleh majikannya sehingga ia tak kuat dan tertekan.
Baca juga: Salah Kirim Jenazah, TKW Asal Jember Meninggal di Malaysia, yang Dikirim Warga Sragen
"Karena saya belum mampu untuk bekerja berat. Sebab di sana (Singapura) saya bekerja lebih dari delapan jam. Saya mengurus Lansia selain itu cuci piring dan bersih-bersih lainnya," tambah CW.
Karena tertekan, ia pun memilih pulang ke Tanah Air setelah bekerja beberapa bulan di Singapura,
"Akhirnya saya pulang dan membawa uang hasil kerja saya beberapa bulan. Saya mendapat pelajaran. Saya di Singapura tidak bekerja lama," kata CW.
Baca juga: Pemulangan Jenazah TKW Asal Sragen dari Malaysia Tunggu Dokumen Pendukung