SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan penyebab bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayahnya bukan hanya disebabkan karena faktor curah hujan yang tinggi belakangan ini.
Namun, ada sejumlah faktor lain yang dinilai cukup mengkhawatirkan jika tidak ditangani dengan baik.
"Jadi ini ada faktor kerusakan hutan dan alih fungsi lahan di gunung dan penurunan tanah (land subsidience) di pesisir pantai. Dan daerah Pantura Jawa Tengah ini termasuk yang penurunan tanahnya cukup mengkhawatirkan." kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Banjir Sepekan di Kota Semarang, Ratusan Warga 2 RW di Trimulyo Masih Mengungsi
Menurutnya, faktor penyebab banjir tersebut berakibat terbentuknya cekungan di tengah kota sehingga debit air yang tinggi dari hulu tidak mengalir ke laut.
"Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dengan memperbaiki tata kota serta reboisasi lahan di pegunungan," ucapnya.
Ganjar menilai Kota Semarang merupakan daerah yang paling efektif dalam menanggulangi bencana banjir.
Apalagi, di Kota Semarang akan dibangun tanggul laut untuk mengatasi persoalan banjir.
"Alhamdulillah, untuk Kota Semarang itu sedang direncanakan dengan membuat tanggul laut yang juga akan menjadi Tol Semarang-Demak." ungkapnya.
Baca juga: Tebing 15 Meter Longsor Tutup Akses Jalan di Kudus
Rencana tersebut pun diapresiasi Tim Kunjungan Kerja Komisi 8 DPR RI saat bertemu Ganjar di kantornya dalam rangka tinjauan penanggulangan bencana di sejumlah wilayah terdampak di Pantura Jawa
Beberapa daerah Pantura Jawa yang dikunjungi terutama berada di wilayah Pekalongan, Semarang, Kudus, Pati dan Demak.