Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ratusan Warga Borong Mobil Baru | Bupati Paser Meninggal Dunia

Kompas.com - 17/02/2021, 06:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan belasan mobil datang secara bersamaan di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, viral di media sosial.

Bahkan, mobil yang diangkut menggunakan truk towing itu mendapat pengawalan dari kepolisian.

Warga di desa itu beramai-ramai membeli mobil baru usai menjual tanah mereka kepada PT Pertamina.

Setidaknya, sudah ada 176 mobil baru yang datang di desa tersebut. Bahkan, satu orang ada yang memiliki 2 sampai 3 mobil baru.

Sementara itu, Bupati Paser, Kalimantan Timur, Yusriansyah Syarkawi meninggal dunia sehari setelah mengelar acara perpisahan masa jabatannya yang akan berakhir pada 17 Febuari 2021.

Acara itu digelar di Rumah Jabatan Bupati Paser, Jalan Kusuma Bangsa, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (15/2/2021).

Beberapa jam setelah acara tersebut, sekitar 19.00 Wita, ia dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Pertamina Balikpapan.

Saat itu, ia dalam keadaan demam. Namun, belum diketahui apakah Yusriansyah terpapar Covid-19 atau tidak.

Sebab, sebelum hasil pemeriksaan swab PCR-nya keluar, pada Selasa (16/2/2021) sekitar 05.00 Wita, Yusriansyah meninggal dunia.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Heboh ratusan warga borong mobil baru

Ilustrasi mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi mobil

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan warganya ramai-ramai membeli mobil baru.

"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Gihanto, Selasa (16/2/2021) dikutip dari Tribunnews.

Kata Giharto, warganya membeli mobil baru setelah mendapat hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.

Pertamina, kata Giharto, menghargai tanah Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per meter, harga itu jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di wilayah ini.

Dijelaskan Ginarto, di desanya terdapat 840 kepala kelaurga (KK), sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 255 KK.

Dari hasil penjualan itu, sambungnya, jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar. Bahkan, lanjutnya, ada warga yang memiliki lahan 4 hektar menerima Rp 26 miliar.

Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 38 miliar.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Video Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli 176 Mobil Baru Bersamaan

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com