PADANG, KOMPAS.com-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, Sumatera Barat memasang dua perangkap (box trap) untuk menangkap beruang madu (Helarctos malayanus) yang berkeliaran di kebun warga di kawasan Kelok 44, Matur, Agam.
Perangkap dari besi itu diisi umpan berupa buah nangka dan durian yang sudah masak.
"Setelah kita mendapatkan laporan dari warga atas kemunculan beruang itu, kita ke lapangan memasang perangkap," kata Kepala BKSDA Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Ade mengatakan tujuan pemasangan perangkap untuk evakuasi satwa langka yang dilindungi negara tersebut.
Baca juga: Warga Agam Heboh Beruang Madu Berkali-kali Masuk Kebun Mereka
Pemasangan perangkap yang dilakukan bersama-sama dengan aparat pemerintahan nagari (desa) dan warga yang berada di sekitar lokasi kemunculan satwa.
Ade menyebut sebelumnya pihaknya juga telah memasang perangkap pada pertengahan November 2020 lalu di kawasan Kelok 42.
"Namun saat itu tidak berhasil. Beruang itu tidak muncul," kata Ade.
Kemudian beruang yang diduga individu yang sama kembali muncul di kawasan Nagari Matur Mudiak dalam beberapa hari belakangan.
"Sekarang kita pasang dua perangkap di Matur Mudiak. Mudah-mudahan bisa masuk perangkap," kata Ade.
Baca juga: Beruang Madu Terlihat Sedang Makan Durian, BKSDA Pasang Perangkap
Sebelumnya diberitakan, seekor beruang madu atau Helarctos Malayanus menghebohkan warga kawasan Kelok 44, Kecamatan Matur, Agam, Sumatera Barat.
Beruang tersebut muncul di areal kebun milik warga sejak beberapa hari belakangan.
"Berdasarkan laporan warga, beruang tersebut muncul beberapa hari belakangan di kebun mereka," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Selasa (16/2/2021).