Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Ambulans Evakuasi 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19, Pesantren Dijaga TNI-Polri 24 Jam

Kompas.com - 16/02/2021, 20:55 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Proses penanganan munculnya klaster pesantren lagi di Kota Tasikmalaya terus digencarkan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 daerah setempat sejak beberapa hari terakhir.

Sebanyak 21 ambulans dikerahkan sejak Senin (15/2/2021) kemarin, mengevakuasi sebanyak 375 santri positif hasil tes swab PCR ke beberapa pusat lokasi isolasi darurat.

"Sejak kemarin kita lakukan proses evakuasi ke tempat-tempat isolasi darurat Covid-19. Sebagian dibawa ke isolasi di RSUD Soekardjo, RSUD Type D Dewi Sartika Kawalu dan Hotel Crown yang dijadikan tempat penampungan pasien positif Corona," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Berawal dari Belajar Tatap Muka, 1 Santri Hilang Indra Penciuman, Akhirnya 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19

Seperti diketahui, tambah Yusuf, beberapa tempat isolasi tak cukup menampung membludaknya pasien positif dari klaster pesantren itu yang diketahui secara bersamaan sesuai hasil swab PCR.

Hasil itu diketahui setelah 832 santri, ustaz, dan pengurus pesantren menjalani tes swab PCR setelah awalnya ditemukan puluhan santri menunjukkan gejala Covid-19.

"Kemarin kita sudah cek langsung ke pesantren itu. Sejak kemarin pesantren itu di lockdown dan dijaga petugas TNI-Polri selama 24 jam. Kemarin juga semua unsur pimpinan daerah di Kota Tasikmalaya semuanya ikut memantau," kata Yusuf.

Baca juga: 375 Santri Tasikmalaya Positif Covid-19, Plt Wali Kota: Antisipasi Seharusnya Dilakukan Kemenag

Hal sama diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra Hendriana, mengaku total pasien yang dijemput sebanyak 153 santri positif dari jumlah keseluruhan.

Sisanya karena masuk klasifikasi orang tanpa gejala (OTG) sesuai hasil pemeriksaan bisa diisolasi mandiri di lingkungan pesantren karena keterbatasan ruang isolasi yang tersedia.

"Kami telah melakukan penjemputan terhadap 153 santri yang bergejala demam dan sesak menggunakan 21 unit kendaraan Puskesmas untuk dilakukan diisolasi di RS Dewi Sartika, Kawalu, Hotel Crown dan RSUD dr Soekardjo. Sedangkan, untuk 222 santri akan dilakukan isolasi di lingkungan pesantren dan semuanya tidak diperbolehkan pulang ke rumah," ujar Asep.

Baca juga: Klaster Pesantren Merebak di Tasikmalaya, Bangunan Isolasi Darurat Sampai Tak Muat....

 

Puluhan ambulans sedang menjalani sterilisasi sesuai menjemput ratusan pasien klaster pesantren ke tempat isolasi darurat terpusat di Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Senin (15/2/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Puluhan ambulans sedang menjalani sterilisasi sesuai menjemput ratusan pasien klaster pesantren ke tempat isolasi darurat terpusat di Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Senin (15/2/2021).
Selain itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren telah dihentikan untuk sementara dan tak ada kegiatan di lingkungan pesantren.

Namun, bagi santri dan pengajar yang bergejala seperti demam hingga sesak akan mendapat perawatan.

"Tim medis telah bekerja meski dilakukan isolasi mandiri di pesantren sejak kemarin," tandasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah total angka terkonfirmasi positif covid-19 tercatat 3.891 kasus di antaranya 3.065 orang dinyatakan sembuh, 758 pasien masih mendapat perawatan dan 68 orang meninggal dunia.

Selama ini, peningkatan kasus yang terjadi didominasi oleh klaster pesantren dan keluarga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com