Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Korban Longsor di Nganjuk, Risma: Anak-anak Sudah Mulai Ceria

Kompas.com - 16/02/2021, 20:19 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi korban longsor Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Selasa (16/2/2021).

Risma mengatakan, anak-anak korban longsor sudah mulai ceria.

 

Risma bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB. Rombongannya langsung disambut Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.

Didampingi Novi, Risma langsung menuju SDN 3 Ngetos yang menjadi lokasi pengungsian korban longsor.

Setelah memberikan bantuan kepada pengungsi, Risma menyempatkan diri menyapa anak-anak korban longsor.

Tak sekadar bertegur sapa, Risma juga bermain sejenak dengan mereka. Menurut Risma, korban longsor di Dusun Selopuro termasuk anak-anak sempat mengalami trauma.

Baca juga: Ratusan Warga Beli Mobil Setelah Mendadak Jadi Miliarder, Kades Malah Khawatir, Ini Alasannya...


Untuk itu, pihaknya dan Pemkab Nganjuk telah mencoba melakukan trauma healing

“Kalau di anak-anak, dari psikolog menyampaikan kemarin masih ada trauma, tapi hari ini trauma itu sudah tidak begitu nampak,” jelas Risma kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).

“Anak-anak sudah mulai ceria,” lanjut eks Wali Kota Surabaya itu.

Setelah mendengar bencana longsor, Kementerian Sosial langsung menerjunkan psikolog dari Balai Besar Rehabilitasi Surakarta untuk mendampingi korban.

“Karena kami nggak punya balai (rehabilitasi) di Jawa Timur, jadi saya berangkatkan dari Solo digeser ke sini. Nah, progresnya sudah bagus hari ini,” papar Risma.

Apresiasi penanganan bencana

Dalam kesempatan itu, Risma juga mengapresiasi penanganan bencana longsor di Dusun Selopuro, Ngetos, Nganjuk.

 

Ia menilai penanganan yang dilakukan Pemda, Basarnas, Tagana, dan relawan ini sudah baik.

“Bagus ini, ini bagus sudah. Bagus penanganannya ini, sudah tertata rapi. Saya kan muter (keliling) seluruh Indonesia, jadi tahu persis, ini (penangan sosialnya) bagus,” sebutnya.

Risma mencontohkan, dalam urusan makanan korban longor, pihak Tagana sigap menyiapkan dapur umum. Dapur umum juga membuat jadwal makan tiga kali sehari.

Baca juga: Heboh Dana Rp 9 Miliar ke Yudhoyono Foundation, Ini Penjelasan Bupati Pacitan Indartato

“Kemudian mereka bahkan sudah membuat menu,” ujar Risma.

Selanjutnya, yang membuat Risma salut yakni personel Tagana yang terjun tak hanya dari Nganjuk, tapi juga dari daerah lain seperti Kediri.

“Saya nggak tahu ini nanti (Tagana bertahan) berapa (lama), kadang sampai dua minggu. Seperti di (gempa) Mamuju itu dua minggu mereka,” jelas Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com