Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Garut Perintahkan Relokasi "Bedol Kampung" Korban Longsor di Cipager

Kompas.com - 16/02/2021, 16:36 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, merencanakan merelokasi rumah warga yang terdampak longsor dan pergerakan tanah di Kampung Cipager Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu.

"Yang masuk zona merah, akan dievakuasi bedol desa atau bedol kampung," jelas Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan, Selasa (16/2/2021) usai upacara peringatan hari jadi Garut di Alun-Alun Garut.

Rudy menegaskan, penetapan zona merah akan dilakukan oleh pihak geologi yang akan memetakan titik-titik mana yang masuk dal zona merah dan tidak boleh dijadikan tempat tinggal lagi.

Baca juga: Longsor di Garut Meluas, Jumlah Pengungsi Bertambah

"Kita sudah bersurat ke geologi untuk memetakan dan mematok daerah merah," katanya.

Karenanya, sampai saat ini menurut Rudy sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa rumah yang akan direlokasi.

"Kami tidak mau ambil risiko, kalau dari hasil pematokan (geologi) ada 40 (rumah), ya 40 (yang direlokasi)," katanya.

Baca juga: 271 Desa di Garut Gelar Pilkades Tahun Ini, Minat Warga Jadi Kades Tinggi di Masa Pandemi

Wakil bupati ditugaskan cari lokasi baru

Rudy mengaku, telah menugaskan wakil bupati untuk melakukan langkah-langkah cepat mencari lokasi baru untuk relokasi warga dan memetakan berapa rumah yang benar-benar harus direlokasi sesuai rekomendasi pihak geologi.

"Pak wakil akan koordinasi dengan desa dan camat untuk cari tanah untuk dibeli, dalam waktu singkat kita akan keluarkan dananya," katanya.

Rudy menegaskan, pemerintah daerah ingin bergerak cepat menyelesaikan relokasi warga. Bahkan, dirinya menargetkan dalam 14 hari kedepan telah ada lokasi baru untuk relokasi yang direkomendasikan pihak geologi.

"14 hari ini inginnya sudah ada keputusan tanah mana yang mau dibeli, setelah itu evakuasi, kami ingin langkah cepat," katanya.

Baca juga: Nakes di Garut Kejang lalu Pingsan Setelah Divaksin Covid-19, Dugaan Awal Akibat Kelelahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com