Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Ratusan Warga Desa di Tuban Borong 176 Mobil secara Bersamaan

Kompas.com - 16/02/2021, 15:53 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, beramai-ramai membeli mobil baru.

Rekaman video yang memperlihatkan truk towing berjejer mengantarkan mobil mereka diketahui viral di media sosial.

Pasalnya, mobil baru tersebut datang secara bersamaan ke desa mereka dengan dilakukan pengawalan aparat kepolisian.

Dilansir dari Tribunnews, Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Baca juga: Dapat Duit Miliaran Rupiah dari Jual Tanah, Warga Desa Ini Beli 176 Mobil Baru Bersamaan

Menurutnya, banyak warga di desanya yang memborong mobil setelah mendapatkan uang dari hasil penjualan tanah kepada Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.

Lahan warga tersebut rencananya akan digunakan sebagai lokasi kilang minyak.

Satu orang ada yang dapat Rp 38 miliar

Uang rupiah palsu yang dimusnahkan Bank Indonesia dan Polri di Jakarta, Rabu (26/2/2020).KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Uang rupiah palsu yang dimusnahkan Bank Indonesia dan Polri di Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Gihanto mengatakan, warga yang menjual tanahnya tersebut mengantongi uang yang tak sedikit.

Sebab, Pertamina disebut membeli tanah mereka untuk kebutuhan kilang minyak sebesar Rp 600.000 hingga Rp 800.000 per meter. Nilai tersebut lebih tinggi dari harga pasaran,

Dengan nominal itu, dikatakan Gihanto, rata-rata warga yang menjual lahan bisa mengantongi uang sebesar Rp 8 miliar.

Bahkan, ada warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sana mendapat ganti untung sebesar Rp 38 miliar.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," ungkap dia.

Baca juga: Ratusan Warga Desa di Tuban Borong Mobil Baru secara Bersamaan, Ini Penjelasan Kepala Desa

176 unit mobil dibeli warga

Ilustrasi mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi mobil

Gihanto mengatakan, setelah mendapatkan pencairan ganti untung penjualan tanah tersebut, uang yang didapat warga lalu dibelikan mobil baru.

Tak tanggung-tanggung, hingga saat ini sudah ada ratusan warga di desa tersebut yang membeli mobil.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com