KOMPAS.com - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, disebut mendapat miliaran rupiah dari hasil penjualan tanah untuk grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.
Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, menuturkan, pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, yang jika dirata-ratakan mencapai Rp 8 miliar.
Bahkan, ada warga yang dengan kepemilikan lahan 4 hektare menerima Rp 26 miliar.
Ada juga warga Kota Surabaya yang memiliki lahan di sana mendapat Rp 38 miliar.
Baca juga: Dapat Duit Miliaran Rupiah dari Jual Tanah, Warga Desa Ini Beli 176 Mobil Baru Bersamaan
Sebab, Pertamina disebut menghargai tanah Rp 600.000-Rp 800.000 per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di sana.
Di desanya sendiri terdapat 840 KK, sedangkan yang lahannya dijual karena masuk penetapan lokasi (penlok) kilang minyak ada sekitar 225 KK.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," kata Gihanto, dikutip dari Surya.co.id, Selasa (16/2/2021).
Hasil penjualan tanah itu, dibelikan mobil oleh warga desa tersebut. Mereka ramai-ramai mendatangkan mobil baru dalam tenggang waktu tak lama.
Nilai penjualan yang tidak sedikit diyakini membuat warga ingin membeli mobil yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Sejak warga mendapat pencairan dari penjualan tanah, sudah ada ratusan warga yang membeli mobil.