Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil Baru, Ada yang Punya 3 Mobil Sekaligus

Kompas.com - 16/02/2021, 15:09 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Hasil jual tanah

Gihanto mengemukakan, fenomena itu terjadi karena warga melakukan transaksi tanah untuk penetapan lokasi kilang minyak.

Mereka mendapatkan uang hasil penjualan tanah dari grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft, perusahaan asal Rusia.

Nilai penjualan tanah itu tak sedikit hingga warga berbondong-bondong membeli mobil baru.

Pendapatan warga dari hasil penjualan tanah, kata Kades, rata-rata mencapai Rp 8 miliar.

Bahkan ada warga yang menerima Rp 26 miliar dan Rp 38 miliar atas kepemilikan beberapa hektar lahan.

"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangunan rumah juga," tutur dia.

Baca juga: Sosok Rajae, Wakil Bupati Pamekasan yang Kepergiannya Ditangisi Rival-rival Politik

Video viral

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video
Kejadian warga beramai-ramai membeli mobil ini sempat direkam dan viral di media sosial.

Dari video pendek yang beredar, belasan mobil diangkut menggunakan truk menuju ke desa tersebut.

Tampak aparat kepolisian juga melakukan pengawalan.

Sumber: Kompas.com (Editor: David Oliver Purba)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Warga Desa di Kabupaten Tuban Beli Mobil Ramai-ramai Usai Ketiban Rezeki Miliaran Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com