Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet Serang Permukiman, Ketua RW: Ketika Dihalau, Mereka Menantang

Kompas.com - 16/02/2021, 12:42 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Sekolah diliburkan

Sementara itu, di tempat lain kawanan monyet ini juga masuk ke kawasan sekolah.

Salah satunya di sekolah Yayasan Al TasKim (Tunas Cendekia Muslim) 2 Pekanbaru di Jalan Budi Daya, Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani

Bahkan, seminggu yang lalu pihak sekolah terpaksa meliburkan semua siswa karena kawanan monyet semakin mengganas.

Kedatangan kawanan satwa liar dengan nama latin Macaca fascicularis ini membuat pihak sekolah resah dan khawatir apabila melakukan penyerangan.

"Sekolah kami liburkan selama seminggu untuk mengantisipasi gangguan monyet ekor panjang," kata Direktur Bidang Pendidikan Yayasan Al Taslim, Lembaga Pendidikan TasKim 2 Pekanbaru, M Hasbi kepada Kompas.com, Selasa.

Untuk mencegah gangguan dari kawanan monyet itu, Hasbi mengirimkan surat resmi kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), agar bisa membantu menangkap para monyet tersebut.

Namun, pihak BBKSDA Riau belum ada mengambil tindakan.

"Kami sudah mengirimkan surat ke BBKSDA Riau dan juga ke Dinas Damkar (Pemadam Kebakaran) Pekanbaru dan sudah direspons. Tapi sayangnya responnya itu tidak dengan tindakan. Kalau dari BBKSDA Riau, mereka bilang tidak ada anggaran untuk menangani kawanan monyet ini. Katanya anggaran yang ada hanya untuk menangani satwa yang dilindungi," sebut Hasbi.

Pihak BBKSDA Riau menyarankan pihak sekolah untuk menangkapnya sendiri. Hasbi pun membuat empat buah perangkap yang terbuat dari besi.

Dua perangkap dipasang di bawah sekolah dan sisanya di atas gedung lantai tiga.

Beberapa hari setelah dipasang dengan umpan pisang, pihaknya berhasil menangkap dua ekor anak monyet seminggu yang lalu.

"Waktu itu terperangkap dua anaknya. Tetapi, dilepaskan lagi sama induknya. Saya pun sempat dikejar, namun saya lawan pakai pisau dan melukai wajahnya," kata Hasbi.

Baca juga: Kawanan Monyet Jarah Buah di Kebun Warga, Saat Diusir Malah Menyerang

Karena dikhawatirkan menyerang anak-anak, pihaknya mengambil keputusan untuk meliburkan semua siswa.

"Untuk saat ini anak-anak sekolah sudah masuk lagi. Karena sejak beberapa hari terakhir belum ada monyet yang datang ke sekolah. Mungkin saja karena semak dan pohon di belakang sekolah sudah kami tebang. Semoga tidak datang lagi ke sekolah," ujar Hasbi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com