Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Monyet Serang Permukiman, Ketua RW: Ketika Dihalau, Mereka Menantang

Kompas.com - 16/02/2021, 12:42 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kawanan monyet ekor panjang masuk ke perumahan membuat warga resah di Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Kawanan monyet berjumlah sekitar sembilan ekor itu menjarah buah-buahan yang ada di permukiman di wilayah paling pinggir ibu kota Provinsi Riau itu.

Warga pun dibuat resah karena para monyet melawan ketika diusir.

Ketua RW 06 Kelurahan Tuah Madani, M Husin, mengatakan, kawanan monyet itu sudah datang dan membuat gangguan sejak beberapa bulan terakhir.

Ia pernah mengusirnya dengan cara baik-baik, namun mereka malah ingin menyerangnya.

"Waktu itu saya lihat mereka (monyet) sedang makan buah nanas dan kuini di depan rumah. Pas saya halau mereka menantang dan mau mengejar saya," cerita Husin saat diwawancarai Kompas.com, Senin (15/2/2021).

Husin mengatakan, kawanan monyet ekor panjang itu datang sejak beberapa bulan terakhir. Terlebih musim buah-buahan.

Namun, yang dikhawatirkan Husin adalah ketika kelompok monyet itu menyerang anak-anak. Sebab, kawanan monyet kerap kali bermain di sekitar rumah warga.

Ketika diusir, monyet itu malah hendak mencoba menyerang warga.

Bahkan, Husin mengaku mendapat informasi sudah ada anak yang tinggal tidak jauh dari rumahnya diserang monyet beberapa waktu lalu.

"Ada seorang anak di Jalan Budi Daya yang diserang monyet. Sekitar satu kilometer dari rumah saya. Untung anak itu tidak terluka karena memakai celana tebal waktu itu," sebut Husin.

Baca juga: Gara-gara Kawanan Monyet Liar, Sebuah Sekolah di Pekanbaru Diliburkan Sepekan

Karena sudah resah dengan ulah kawanan monyet itu, Husin berharap pihak terkait segera melakukan penanganan.

Husin menyebutkan, kemunculan monyet yang meresahkan ini sudah dilaporkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, melalui surat resmi. Ia berharap pihak BBKSDA dapat menangkap para monyet tersebut.

Namun, sampai saat ini belum ada tindakan dari BBKSDA Riau. Husin khawatir jika lambat ditangani, monyet tersebut menyerang anak-anak.

"Kami sudah mengirimkan surat ke BBKSDA Riau bulan November 2020 lalu untuk minta dibantu. Ketika itu ada petugas yang datang ke sini, cuma keterbatasan peralatan belum berhasil ditangkap. Waktu itu petugas minta kami yang menyediakan perangkap kerangkeng, setelah itu mereka yang nangkap. Tetapi kami tidak ada anggaran untuk buat perangkap kerangkeng itu," terang Husin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com