KOMPAS.com - Meninggalnya Wakil Bupati Pamekasan Raja'e setelah sembuh dari Covid-19 pada 31 Desember 2020 lalu masih menyisakan duka bagi banyak orang.
Sudah 1,5 bulan berlalu, sosoknya tak bisa dilupakan, bahkan oleh rival-rival politiknya.
Dalam rapat paripurna pemberhentian dengan hormat wakil bupati, Senin (15/2/2021), isak tangis pun mewarnai gedung DPRD Pamekasan.
Baca juga: Isak Tangis Warnai Rapat Paripurna Pemberhentian Wakil Bupati Pamekasan Rajae
Dia diketahui pernah mengajar di tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidayah (MI), Madrasah Diniyah (MD), hingga Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Raja'e juga banyak memberikan kontribusi di Pondok Pesatren di wilayah tersebut.
Tahun 2008, Raja'e terpilih menjadi kepala desa di daerahnya hingga dua periode.
Pria yang pernah menjabat Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Pamekasan tahun 2003 hingga 2004 itu kemudian mantap melanjutkan karier di bidang politik.
Baca juga: Istri Melahirkan 7 Jam Setelah Wakil Bupati Pamekasan Rajae Diberhentikan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.