KOMPAS.com - Sejumlah anggota DPRD Pamekasan menangis saat menggelar rapat paripurna pemberhentian dengan hormat Wakil Bupati Raja'e pada Senin (15/2/2021).
Raja'e meninggal saat dirawat karena positif Covid-19 pada 31 Desember 2020.
Pemimpin rapat, Fathor Rohman mengaku, tak kuasa menahan haru atas meninggalnya Raja'e. Sebab, wakil bupati itu dikenal baik, rendah hati, dan bersahaja.
"Pak Wabup orang baik, kawan sejati yang baik hati, sekaligus lawan politik yang berintegritas," kata Rohman usai rapat seperti dikutip dari Antara, Senin.
Baca juga: Istri Melahirkan 7 Jam Setelah Wakil Bupati Pamekasan Rajae Diberhentikan
Meski pernah menjadi rival pada Pilkada Pamekasan 2018, Rahman menilai Raja'e memiliki kedewasaan berpolitik.
Bagi Rohman, Raja'e tak cuma teman, tetapi juga saudara.
Baca juga: Isak Tangis Warnai Rapat Paripurna Pemberhentian Wakil Bupati Pamekasan Rajae
Suasana haru juga tampak saat Wakil Ketua DPRD Pamekasan Syafiudin membacakan putusan tentang pemberhentian Raja'e.
Syafiudin tak kuasa menahan air mata. Putusan itu dibaca dengan suara yang terbata-bata.
Bahkan, seorang anggota DPRD Pamekasan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ali Maskur langsung keluar ruangan sembari menangis sesegukan.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam juga merasa sangat kehilangan atas wafatnya Raja'e.
Ia mengaku memiliki kesan luar biasa selama berjuang mengabdi kepada masyarakat bersama almarhum Raja'e.