Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan ke Polda Jateng Soal "Pak Ganjar Tidak Pernah Bersyukur", Penerbit: Kami Sudah Klarifikasi

Kompas.com - 15/02/2021, 23:05 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Manajemen PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo selaku penerbit buku Pendidikan Agama Islam menanggapi santai terkait pengaduan polisi oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Forum Wali Murid Jawa Tengah.

Diketahui, buku Pendidikan Agama Islam yang diterbitkan pertama kali tahun 2009 itu memuat soal "Pak Ganjar tidak pernah pernah bersyukur".

Corporate Secretary PT Tiga Serangkai Hari Sumarsono mengatakan, manajemen telah melakukan klarifikasi terkait buku tersebut pada Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Buntut Soal Pak Ganjar Tidak Pernah Bersyukur, Penerbit Dilaporkan ke Polda Jateng

Klarifikasi disampaikan kepada Kesbangpol Jateng dan Polda Jateng yang datang ke PT Tiga Serangkai.

Bahkan, permintaan maaf juga telah disampaikan manajemen kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui pemberitaan media.

"Kemudian juga secara tertulis kepada beliau melalui Kesbangpol. Jadi sudah melalui tahapan itu. Kita tidak akan menanggapi secara khusus terkait dengan itu. Karena kita sudah menjalankan semua proses itu," kata Hari saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (15/2/2021) malam.

"Dan Alhamdulillah Pak Ganjar Pranowo sangat bijak dalam menanggapinya," sambungnya.

Pihaknya mengatakan siap jika nanti dimintai keterangan terkait buku soal mata pelajaran yang menyebut nama Ganjar tersebut.

Sebab, ujar Hari, sejak viralnya buku soal yang menyebut nama Ganjar, Polda Jateng sudah mendatangi Tiga Serangkai meminta keterangan.

"Karena itu protap kepolisian tentu kita kooperatif. Karena dari kepolisian sendirikan sudah ke Tiga Serangkai," ungkap dia.

Baca juga: Viral Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur di Buku, Ganjar Pranowo: Mungkin Kritikan Buat Saya

Sebelumnya, General Manager Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan menegaskan, nama Ganjar dalam buku Pendidikan Agama Islam tidak ada kaitannya dengan Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng.

"Artinya di situ ada kekhilafan yang sebenarnya itu bukan kesengajaan dan itu langsung kita sikapi, kita revisi sebagaimana mestinya. Jadi prinsipnya kritik kita terima dengan lapang dada, senang hati. Alhamdulillah kita berterima kasih diingatkan itu sebagai amunisi kita untuk perbaikan lebih baik ke depan dan tidak terulang," kata dia.

Mengenai munculnya nama Ganjar dalam buku pelajaran agama, kata Admuawan, buku itu terbit tahun 2009. Ketika itu nama Ganjar belum dikenal seperti sekarang ini.

Kemudian, nama Ganjar masih tercantum dalam buku pelajaran tersebut juga karena belum ada perubahan kurikulum.

"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com