YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat per 11 Februari 2021 volume kubah lava Gunung Merapi di sisi Barat Daya mencapai 295.000 meter kubik.
Sedangkan untuk volume kubah lava yang berada di tengah kawah, belum dapat teramati karena terkendala cuaca.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor Barat Daya tanggal 11 Februari terhadap tanggal 4 Februari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi.
Perubahan morfologi di area puncak ini karena aktivitas guguran.
"Pada tanggal 11 Februari 2021 volume kubah lava 2021 di tebing Barat Daya terukur sebesar 295.000 m3 dengan laju pertumbuhan sebesar 48.900 m3/hari," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur Maksimum 900 Meter
Hanik menyampaikan, selama sepekan pihaknya sudah mencoba untuk menerbangkan drone guna melihat pertumbuhan kubah lava yang ada di tengah kawah.
Namun, lanjutnya, upaya menerbangkan drone ini selalu terkendala cuaca.
Sehingga sampai saat ini kubah lava yang berada di tengah kawah belum dapat teramati pertumbuhannya.
"Dalam seminggu kita sudah mencoba tiga kali, tapi ternyata kecepatan angin itu sangat tidak memungkinkan untuk menerbangkan drone. Sehingga kami tidak bisa melihat, menghitung volume kubah lavanya," tegasnya.
Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 5 Februari 2021 - 11 Februari 2021 data kegempaan tercatat 22 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 193 kali gempa Fase Banyak (MP), 775 kali gempa Guguran (RF), 10 kali gempa Hembusan (DG) dan 13 kali gempa Tektonik (TT).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.