KOMPAS.com - Jenazah pasien Covid-19 yang hilang dari pemakaman Oebaki, Kecamatan Noebaba, Baupaten Timor Tengah Selatan ( TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) ternyata dipindahkan oleh keluarga.
Pasca-hilangnya jenazah, polisi mengusut kasus itu karena menganggapnya sebagai kasus pencurian.
Sementara keluarga meyakini tindakan mereka tidak salah karena mengambil jenazah anggota keluarga sendiri untuk ditempatkan di makam yang layak.
Baca juga: Fakta Jenazah Pasien Covid-19 Hilang dari Makam, Bupati Geram hingga Keluarga Dipanggil Polisi
Tiga hari setelahnya, kabar adanya makam yang dibongkar beredar di media sosial.
Polisi pun turun tangan menyelidiki kasus itu karena menganggapnya pencurian serta dikhawatirkan masih bisa menularkan virus.
Mengetahui kondisi makam yang tidak berada pada tempatnya, Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) NTT Egusem Piether Tahun pun geram.
Dia menganggap kejadian tersebut sebagai pencurian.
"Jenazah ini dicuri oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak mendukung untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten TTS," kata dia saat itu.
Baca juga: Dituduh Curi Jenazah Pasien Covid-19 dari Makam, Keluarga: Kami Sudah Jatuh Tertimpa Tangga