KOMPAS.com - Mistrin (56) ditemukan tewas terkubur dengan kondisi jasad terbalik di bekas mes Pembangkit Jawa Bali (PJB), Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Kamis (11/2/2021).
Saat ditemukan oleh pekerja PJB, tidak ada identitas pada mayat yang diidentifikasi bernama Mistrin.
Mayat Mistrin terkubur separuh dengan kepala serta badan masuk ke dalam tanah. Sementara kakinya menjorok keluar.
"Awalnya dikira ular. Saat dibersihkan, ternyata ada kakinya," jelas Kapolsek Sumberpucung, AKP Effendy Budi Wibowo.
Baca juga: Jenazah Wanita Terkubur di Bekas Mes Ternyata Korban Pembunuhan Anak yang Ingin Harta Karun
Dari hasil penyelidikan, Mistrin ternyata dibunuh oleh anak kandungnya sendiri yang bernama Arifudin Hamdy (35).
Diduga kuat Mistrin dibunuh oleh Arifudin untuk tumbal harta karun yang mereka yakini ada di mes PJB di Sumber Pucung.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan sebelum pembunuhan terjadi, anak dan ibu tersebut menemui seseorang yang dipercayai sebagai dukun di Wlingi, Kabupaten Blitar pada Januari 2021.
Dari pertemuan tersebut, ada sebuah petunjuk yang menyiratkan ada harta karun di bekas mes PJB di Sumberpucung yang tak jauh dari warung milik korban.
"Keduanya menanyakan harta karun yang terkubur di sekitar kios tempat korban berjualan kepada dukun."
"Keterangan orang pintar (dukun) yang ditemui itu muncul anggapan di bangunan tua sekitar TKP tersebut ada harta karunnya," kata Hendri ketika menggelar rilis di Polres Malang, Sabtu (13/2/2021).
Baca juga: Serang Polisi dengan Badik, Buronan Kasus Pembunuhan Ditembak Saat Ditangkap
Mistrin kemudian meminjam cangkul dan sabit dari tetangganya untuk menggali bangunan eks mes PJB untuk mencari harta karun.
Awalnya, Mistrin yang menggali lubang di lokasi kejadi. Setelah 30 menit korban menggali tanahh, tersangka yang tak lain anak kandungnya datang ke lokasi kejadian.
Kepada anaknya, Mistrin mengatakan jika kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk dan mengaku pusing. Dan disaat bersamaan, pelaku mengaku mendapatkan bisikan dari alam ghaib.
Pesan ghaib tersebut menyuruh agar ia mendorong ibunya ke dalam lubang yang sudah digali tersebut.
"Harapannya setelah didorong nanti akan keluar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," tutur Kapolres.
Terbuai hasutan ghaib, pelaku langsung mendorong ibunya hingga tewas.
Setelah memastikan ibunya tewas, pelaku mengubur mayat ibu kandungnya itu dengan posisi terbalik yakni kepala di bawah dan kaki di atas. Setelah itu pelaku meninggalkan lokasi kejadian.
Tiga hari setelah peristiwa pembunuhan itu, pelaku kembali ke tempat ibunya merenggang nyawa.
"Ia ingin memastikan apakah sudah ada harta karun di sana. Namun ternyata belum ada harta karun yang keluar. Posisi (mayat perempuan) juga masih pada posisi yang sama," jelas Hendri.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP di Parit Sawah, Korban Sudah Curiga Pelaku Berbohong Antar Pulang
Pria berusia 35 tahun juga mengaku jika ada sosok gaib yang menarik ibunya ke dalam lubang.
"Yang menggali (lubang) itu ibu sebelum meninggal. Setelah itu orangnya tidak sadar karena pusing. Saya tau ibu itu punya pusing sudah lama. Lalu ibu saya meninggal."
"Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhlul astral)," kata Arifudin saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang, Sabtu (13/2/2021) kemarin.
Baca juga: Seniman di Rembang dan Keluarganya Dibunuh, Anak: Kami Tak Mengira Sama Sekali kalau Dia Pelakunya
Arifudin mengakui dirinya memang terbuai hasutan gaib tentang kabar adanya harta karun di mes PJB yang terletak di Sumberpucung, tak jauh dari warung ibunya itu.
Sang tersangka terlanjur mempercayai rekomendasi yang disampaikan seorang dukun asal Kabupaten Blitar.
"Kata Mbah Joni (dukun) bilang kalau itu saya keruk (gali), itu dapat harta karun," kata pria berkacamata ini.
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Penjual Sayur Memohon Dilepaskan Sambil Teriak Anak Saya Banyak
Tersangka mengatakan bangunan bekas mes PJB Karangkates itu memang angker. Sehingga ia yakin ibunya memang ditarik penghuni gaib yang mendiami kawasan tersebut.
"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," ujarnya.
Usai menuruti perkataan dukun, tersangka harus menerima kenyataan jika rekomendasi yang disampaikan sang dukun hanya bualan semu belaka.
"Harta karun yang katanya berupa berlian, dan itu belum dapat sekarang," sesalnya.
Baca juga: Terungkap, Penjual Sayur Dibunuh di Kebun Sagu karena Tagih Utang Rp 25 Juta
"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegasnya.
Ia mengatakan korban langsung dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.
"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Kapolres.
Baca juga: Seniman Asal Rembang Dibunuh Temannya, Diduga Terkait Jual Beli Gamelan
Usai diotopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.
"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.
Hingga kini, Hendri menyatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka serta untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka.
Baca juga: Terungkap, Penjual Sayur Dibunuh di Kebun Sagu karena Tagih Utang Rp 25 Juta
"Tetap kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondis kejiwaan tersangka," jelasnya.
Akibat perbuatannya itu, pelaku dipastikan menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi penjara.
"Pasal yang dikenakan yakni, 338 KUHP tentang pembunuhan, kemudian juncto dengan Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara," tutup Hendri.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria di Malang Bunuh dan Kubur Ibu Kandung Dengan Posisi Jasad Terbalik, Pelaku Awalnya Temui Dukun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.