Taufiq mengatakan, foto dan identitas keduanya sudah disebar ke warga sekitar.
Petugas Lapas dibantu Unit Reskrim Polres Nunukan sudah menyebar ke berbagai lokasi.
Salah satu titik yang dijaga ketat adalah pelabuhan, baik itu yang resmi maupun tradisional.
"Kita blokade jalur penyeberangan, sejak maghrib kemarin petugas menyebar semua. Saat ini kita belum mendapat petunjuk keberadaan mereka," paparnya.
Baca juga: “Jagoan” Bandar Sabu Punya Lahan 13 Hektar, Terkuak saat Ditangkap Polisi
Menurut Taufiq, keduanya memutuskan kabur karena diduga salah satu napi memiliki utang sekitar Rp 400.000 di koperasi Lapas Nunukan.
Ia ditagih terus oleh petugas koperasi.
"Enggak banyak sebenarnya utangnya, tapi karena dia janji bayar, dan keluarganya tak kunjung kirim uang, akhirnya dia milih kabur," bebernya.
Taufiq menerangkan, para napi di Lapas Nunukan diizinkan memiliki uang dengan jumlah yang dibatasi.
Koperasi itu merupakan kerja sama dengan pihak ketiga.
Baca juga: Tak Ada Lagi Liukan Pemain Barongsai di Nunukan
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.