Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ibu di Cianjur Tak Sadar Hamil dan Melahirkan, Berawal Masuk Angin hingga Perubahan Tubuh

Kompas.com - 15/02/2021, 08:40 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan pengakuan SZ (25), seorang ibu yang melahirkan tanpa menyadari kehamilan.

Warga Kampung Gabungan, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun itu melahirkan bayi perempuan dengan bobot 2,9 kilogram melalui persalinan normal dibantu bidan.

SZ mengatakan, 1 jam sebelum melahirkan, ia merasakan perutnya sakit selama 15 menit.

Tak lama kemudian, dia merasakan perutnya membesar.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan Tanpa Merasa Hamil, Dinkes Cianjur Sebut Pentingnya Kesehatan Reproduksi

Setelah diperiksa bidan, ia ternyata dalam kondisi hamil dan harus segera menjalani persalinan.

Spekulasi pun berkembang terkait proses kehamilan yang tak biasa tersebut.

Namun, apa yang dialami SZ ternyata bukan hal yang baru di dunia medis, sehingga bisa dijelaskan secara ilmiah.

Berikut fakta lengkapnya:

Berawal masuk angin

Sekitar 1 jam sebelum melahirkan anak keduanya, SZ yang saat itu sedang bersantai di rumah merasa seperti ada angin yang masuk lewat organ kewanitaannya.

Setelah itu, perutnya terasa sakit dan tiba-tiba membuncit. 

Namun, 15 menit berselang, perutnya kembali ke bentuk semula.

"Saya kaget, setelah diperiksa bidan ternyata saya sedang hamil dan akan segera melahirkan," kata SZ kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Tak Sadar Masuk ke Hutan yang Terjal, Sopir: Jalannya Bagus, Banyak Lampu...

Padahal, selama ini SZ mengaku tidak pernah merasakan tanda-tanda kehamilan dan bentuk perutnya juga rata.

Pengakuan SZ dikuatkan saudaranya Nawawi yang mengatakan bahwa selama ini tidak melihat tanda-tanda kehamilan pada diri SZ.

“Saat merasakan sakit di perutnya itu, keluarga awalnya mengira penyakit lambungnya kambuh, karena punya riwayat penyakit itu,” kata Nawawi.

Persalinan secara normal

Bidan desa Riska Setiani menuturkan, saat diperiksa, kondisi SZ sedang mengandung dan harus segera menjalani persalinan.

“Malah saat itu kepala bayinya sudah mau keluar. Tidak lama sekitar 5 menit bayinya keluar,” kata Riska kepada wartawan, Jumat.

Riska mengatakan, apa yang dialami SZ merupakan kasus yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut.

“Namun begitu, secara medis memang ada kasus kehamilan yang tidak disadari,” ucap dia.

Penjelasan secara medis

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan, SZ diduga hamil samar atau dikenal dengan istilah cryptic pregnancy.

Menurut dia, seseorang yang hamil samar cenderung tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengandung.

Pasalnya, proses atau gejala kehamilan dirasakan sangat halus, sehingga tidak disadari melalui kondisi tubuhnya.

"Jadi, ibu ini hamil, namun tidak menyadarinya dan baru ketahuan setelah akan melahirkan,"  ucap Irvan kepada Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Menurut Irvan, hal ini bisa terjadi karena faktor hormonal, di mana mungkin saja siklus menstruasi yang tidak stabil, sehingga saat keluar darah dikira haid, padahal bukan.

"Jadi, ini lebih kepada mental health dan soal sikap aware yang bersangkutan terhadap kondisi tubuhnya," kata Irvan.

Kasus langka

Kendati terbilang kasus yang langka, hamil samar seperti yang dialami SZ bisa terjadi dan dialami siapa saja.

“Dalam kasus hamil samar, seseorang tidak merasa hamil, padahal sebenarnya sedang hamil,” kata Irvan.

Menurut dia, kehamilan samar harus dicegah agar tidak terjadi, karena bisa berakibat buruk bagi perkembangan bayi dalam rahim dan juga pada saat persalinan.

Pasalnya, bagi perempuan yang mengalami kehamilan samar, tidak ada persiapan jelang proses persalinan.

Akibatnya, asupan gizi bayi sangat kurang selama dalam kandungan.

"Kebetulan pada bayi ini tidak terjadi. Namun, kita (kaum perempuan) tentunya perlu lebih aware, lebih memperhatikan lagi soal kesehatan reproduksi," ucap Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com