Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim PVMBG Menyelidiki Bencana Tanah Bergerak di Kaki Gunung Beser Sukabumi

Kompas.com - 15/02/2021, 06:14 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi akhirnya mengirimkan tim untuk penyelidikan tanah bergerak di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (14/2/2021).

Salah satu lokasi bencana yang diselidiki yaitu di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung.

Bencana tanah bergerak di kaki perbukitan Gunung Beser ini mulai diketahui sejak Minggu (13/12/2020).

Baca juga: Tanah Bergerak di Ciamis, Atap Ruangan Kelas MTs 11 Ambruk

Pantauan Kompas.com, tim dari PVMBG yang berjumlah empat orang ini tiba di lokasi bencana sekitar pukul 09.00 WIB.

Mereka terbagi dua, meliputi satu orang menerbangkan drone.

Tiga orang lainnya menyusuri rekahan-rekahan tanah yang telah memporak-porandakan sejumlah rumah di ketinggian 930 meter dari permukaan laut itu.

Dalam penyelidikannya, tim PVMBG didampingi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan sukarelawan.

"Hari ini tim PVMBG akan menyelidiki lokasi bencana tanah bergerak di lokasi Nyalindung dan Gegerbitung," kata Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat.

Baca juga: Meneliti Penyebab Tanah Bergerak di Aceh hingga Upaya Penyelamatan Warga

Menurut dia, lokasi bencana yang akan diselidiki yakni di wilayah Kecamatan Nyalindung yaitu Kampung Ciherang Desa Cijangkar dan Kampung Jati Desa Mekarsari.

Kemudian di wilayah Kecamatan Gegerbitung di Dusun Suradita, Desa Ciengang.

"Penyelidikan dari lapangan nantinya akan dikaji dulu, lalu hasilnya akan disampaikan sebagai rekomendasi langkah penanganan bencana selanjutnya," kata Nanang.

Ketua Tim Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Imam Santosa mengatakan, hari ini pihaknya melaksanakan survei awal yang hasilnya nanti akan dikaji terlebih dahulu.

Selanjutnya, hasil kajian akan dilaporkan kepada Gubernur Jawa Barat, Bupati Sukabumi, Kepala Pelaksana BPBD, dan Camat Nyalindung.

Baca juga: Suara Rumah Ambruk akibat Tanah Bergerak Mengejutkan Warga di Sukabumi

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, dihantui ancaman bencana tanah bergerak sejak Desember 2020.

Ketakutan dialami warga menyusul ditemukannya sejumlah retakan pada bangunan dan tanah di permukiman hingga persawahan.

Pemerintah Desa Cijangkar mencatat, rumah tidak layak huni akibat tanah bergerak berjumlah 20 unit yang dihuni 21 kepala keluarga atau sebanyak 50 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com