Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Ibu Muda Melahirkan Setelah Merasakan Hamil 1 Jam, Ini Penjelasan Medisnya

Kompas.com - 14/02/2021, 14:28 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Warga di Kampung Gabungan, Desa Sukapura, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan kelahiran anak kedua dari seorang ibu muda berinisial SZ (25).

Pasalnya, SZ selama ini tidak merasakan tanda-tanda kehamilan seperti seorang ibu mengandung pada umumnya.

Diceritakan SZ, sekitar satu jam sebelum melahirkan itu dirinya merasakan perutnya sakit dan perlahan membuncit.

“Waktu itu saya mengira (perut membuncit) penyakit lambung saya kambuh,” kata SZ kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Cerita Ibu Muda Hamil 1 Jam di Cianjur, Bidan Desa: Saat Diperiksa Sudah Waktunya Melahirkan

Untuk memastikan kondisi kesehatannya itu, kemudian ia memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.

Ketika dilakukan pemeriksaan oleh bidan, sontak ia terkejut karena dikatakan sedang hamil dan sudah waktunya melahirkan.

“Kaget dan heran, katanya saya hamil dan sudah waktunya melahirkan,” ujar dia.

Tak berselang lama kemudian, ia melahirkan anak keduanya berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,9 kilogram secara normal.

Penjelasan medis

Bidan desa Riska Setiani saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang dialami SZ.

Saat dilakukan pemeriksaan itu, SZ diketahui sedang hamil dan sudah waktunya melahirkan.

Menurut catatan medis, kasus yang dialami ibu muda itu disebut sebagai kehamilan tidak disadari.

"Secara medis memang ada kasus kehamilan yang tidak disadari," kata Riska.

Namun demikian, kasus itu baru pertama kali ditemukan di wilayahnya tersebut.

Baca juga: Ibu Muda di Cianjur Melahirkan Bayi Perempuan Setelah Rasakan Hamil 1 Jam

Senada juga disampaikan Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Cianjur Irvan Nur Fauzi.

Menurutnya, kasus yang dialami oleh ibu muda tersebut dinamakan sebagai cryptic pregnancy atau kehamilan samar.

Adapun penyebabnya dikarenakan dua faktor, yaitu psikis dan fisik.

“Mengapa itu bisa terjadi. Penyebabnya dua hal, faktor fisik atau faktor psikis. Bisa salah satu di antaranya atau bisa keduanya,” kata Irvan kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu (14/2/2021).

Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Dheri Agriesta, Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com