Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Ungkap Penyebab Buaya Serang Warga di Sumbar, Ada Oknum yang Meracuni Sungai

Kompas.com - 14/02/2021, 13:32 WIB
Perdana Putra,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam mengungkap penyebab seekor buaya menyerang warga berinisial N (50) hingga tewas di Sungai Batang Masang, Agam, Sumatera Barat.

BKSDA telah melakukan identifikasi dan pengumpulan keterangan di lapangan selama dua hari, sejak jenazah ditemukan pada Jumat (12/2/2021).

"Berdasarkan keterangan beberapa warga kepada BKSDA, dua hari sebelum korban dilaporkan hilang, warga melihat ada oknum warga dari luar meracuni sungai dengan cairan tertentu," kata Kepala BKSDA Agam, Ade Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Ade mengatakan, oknum tersebut memakai racun utnuk mendapatkan ikan dan udang di sungai tersebut.

Menurutnya, dua hari sejak oknum tersebut menebar racung, buaya terlihat beberapa kali mengapung di permukaan sungai.

Warga melihat buaya itu menghempas dan membalik-balikkan badan tepat di lokasi kejadian.

Baca juga: Cerita Penjual Peti Mati: Dulu Belum Tentu Terjual, Selama Pandemi Selalu Kehabisan Stok

Ade menambahkan, lokasi korban biasa mengambil rumput merupakan daratan tergenang di pinggir sungai. Di rawa itu terlihat beberapa bekas sarang buaya.

BKSDA telah menyampaikan hasil identifikasi itu kepada wali negara atau kepala desa.

"BKSDA mendorong nagari atau desa membuat peraturan untuk mengendalikan aktivitas meracuni sungai dan penggunaan setrum dalam mencari ikan terutama di lokasi-lokasi yang diduga merupakan sarang buaya," jelas Ade.

Sedangkan untuk mengantisipiasi terjadinya serangan buaya, BKSDA mengimbau warga untuk waspada ketika beraktivitas di dalam dan pinggir sungai.

"Tidak beraktivitas pada malam hari karena buaya merupakan satwa yang aktif pada malam hari. Selain itu menghindari sungai dengan arus tenang serta tidak beraktivitas sendirian," kata Ade.

Menurut perilaku dan siklus hidupnya, musim kawin dan bertelur buaya terjadi hingga Juli.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com