Kendati permintaan tinggi, harga peti mati yang dijualnya tidak naik. Satu peti mati dijual Rp 500.000 hingga jutaan rupiah.
"Selama pandemi, peti yang paling laku yang harganya paling murah, yaitu Rp 500.000," kata Basuki.
Dari jumlah peti mati yang dijual, Basuki lebih banyak mendapat pembeli dari pihak rumah sakit.
Tetapi, jika stok di toko Basuki habis, biasanya pihak rumah sakit membuat peti mati darurat dari papan kayu.
Baca juga: Cerita Ibu Muda Hamil 1 Jam di Cianjur, Bidan Desa: Saat Diperiksa Sudah Waktunya Melahirkan
Meski kebanjiran pesanan, Basuki tak ingin pandemi Covid-19 terus berlanjut. Ia berharap pandemi segera usai sehingga tak ada lagi korban berjatuhan.
"Saya merinding kalau ada mobil ambulans yang datang ke sini mengambil peti jenazah. Untuk itu saya berharap pandemi ini segera berakhir," jelas Basuki.
Sebagai bentuk keprihatinan banyaknya korban yang berjatuhan akibat Covid-19, Basuki memberikan kelonggaran pembayaran peti mati yang dibeli rumah sakit.
"Pembayaran bisa dilakukan setelah selesai pemakaman," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.