Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Jagungnya Dimakan Hama Tikus dan Babi, Petani Bunuh Diri

Kompas.com - 14/02/2021, 07:42 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com - Seorang warga Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompo, berinisial B (36) nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi tanaman jagung di ladang miliknya banyak dimakan hama tikus dan babi.

Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah menjelaskan, korban mengakhiri hidupnya dengan meminum racun insektisida yang digunakan untuk menangkal hama ulat.

"Korban menenggak racun serangga jenis insektisida Dupont Lannate yang dicampur dengan racun ulat merek Sidametrin," kata Hujaifah dikonfirmasi, Minggu (14/2/2021)

Disampaikan Hujaifah, cerita pilu tersebut bermula pada Sabtu (13/2/21). Saat itu korban bersama istrinya, Maryam (34), tengah duduk di pondok yang berada di ladang jagung usai mengontrol sekeliling kebun.

Baca juga: Sidik Jarinya Ketahuan, Pembunuh Satu Keluarga Seniman di Rembang Berencana Bunuh Diri

Mengetahui tanaman jagung terancam gagal panen karena tanamannya banyak yang rusak dimakan tikus dan babi, korban sempat mengeluh bahwa ia tidak sanggup lagi bertani karena melihat kondisi jagungnya.

"Saat ngobrol, korban sempat mengeluhkan hal itu pada istrinya dan berucap jika melihat keadaan tanaman jagung seperti itu, ia (korban) tidak sanggup lagi bertani jagung dan lebih baik mati saja," kata Hujaifah.

Sang istri waktu itu sempat menasihati dan menenangkan suaminya dengan berkata agar bisa bersabar menjalani semua ini.

Walaupun sudah dinasihati, kala itu juga korban meminum racun insektisida yang dicampur dengan racun ulat.

Melihat suaminya terbaring pingsan, sang istri panik, menangis histeris, dan meminta pertolongan ke pada warga setempat.

Mendengar teriakan Maryam, warga pun datang dan mencoba mengevakuasi korban untuk dibawa ke puskesmas setempat.

Korban meninggal saat dilarikan ke puskesmas dengan menggunakan mobil pikap.

Hujaifah berkata pihak keluarga korban menerima ikhlas atas kejadian ini sebagai sebuah musibah.

Dari pengakuan keluarga, korban disinyalir tertekan dengan masalah yang dialaminya, termasuk memikirkan utang yang dipakainya sebagai modal menanam jagung.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Baca juga: Sempat Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria di Sukatani Bekasi Tewas Ditusuk Gunting

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com