Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Curi Jenazah Pasien Covid-19 dari Makam, Keluarga: Kami Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Kompas.com - 13/02/2021, 19:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Khairina

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Keluarga besar almarhumah HUL, seorang wanita lanjut usia (lansia) yang jenazahnya disebut hilang dari tempat pemakaman umum khusus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya angkat bicara.

Juru bicara keluarga HUL, Melkisedek Lado Madi, mengaku pihaknya yang mengambil jenazah dan memakamkan secara layak di tempat pemakaman keluarga di Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah, TTS.

Eki sapaan akrab Melkisedek, menyebut, alasan mereka membawa jenazah ibu mereka karena tidak diurus tuntas hingga pemakaman.

"Kami kecewa, karena kuburan mama tidak ditutup dengan baik, sehingga kami pergi ambil. Tim Covid-19 Kabupaten TTS tidak mengurus tuntas penguburan mama," kata Eki kepada Kompas.com di kediamannya, Sabtu (13/2/2021).

Baca juga: Keluarga Jenazah Covid-19 yang Hilang dari Makam Sempat Minta Izin Pemindahan ke Polisi

Jika pemakaman orangtua mereka diurus tuntas dengan baik, maka keluarga tidak akan mempersoalkan hal itu.

Eki juga menyayangkan kalau mereka dituding mencuri jenazah HUL.

"Kami tidak mencuri karena itu barang kami. Kami hanya ingin menguburkan mama dengan layak. Kita menyayangkan kasus ini bisa diproses hukum. Keluarga sampai hari ini masih bingung," kata dia.

Menurut Eki, terdapat seorang warga TTS lainnya yang juga dimakamkan di samping kuburan HUL di tempat pamakaman khusus Covid-19 di Oebaki, Kecamatan Noebeba, tapi jenazahnya dibawa pulang keluarga, tapi tidak diproses hukum.

Bahkan ada beberapa warga lainnya yang meninggal karena positif Covid-19 dan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga, tapi bisa diperbolehkan.

"Ada yang nama ibu Petronela yang dimakamkan di samping kuburan Mama, tapi bisa dibawa pulang keluarga. Kenapa kami kok diproses hukum,"kata Eki kecewa.

Baca juga: Gugur karena Covid, Jenazah Perawat Senior Dilepas Layaknya Pahlawan

Eki menjelaskan, kalau mertuanya itu awalnya sakit stroke di rumah. Keluarga pun meminta seorang dokter di Niki-Niki untuk memeriksa kondisi fisik HUL.

Dokter pun menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit.

Keluarga berencana membawa HUL ke Kota Kupang, namun karena kapasitas oksigen hanya bertahan satu jam, akhirnya dirujuk ke RSUD Soe.

Eki mengatakan, karena HUL sakit stroke, sehingga mereka pun selalu bergantian berinteraksi langsung dengan HUL, mulai dari rumah hingga ke rumah sakit.

Setelah menjalani perawatan medis, HUL akhirnya meninggal dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com