Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Semburan Gas Seperti di Pesantren Tak Terjadi Lagi, Ahli Minta Pemerintah Lakukan Ini

Kompas.com - 13/02/2021, 15:40 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Semburan gas disertai lumpur dan batu terjadi di Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Kamis (4/2/2021).

Hingga hari kesembilan atau Jumat (12/2/2021) gas belum berhenti menyembur.

Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Riau menyoroti fenomena semburan gas tersebut.

IAGI memberikan rekomendasi agar peristiwa semburan gas serupa tak lagi terjadi.

Baca juga: Ini Saran dari Ahli Geologi soal Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru

Perlu pendataan

Semburan gas bergemuruh di kawasan Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021).KOMPAS.com/IDON Semburan gas bergemuruh di kawasan Pondok Pesantren Al Ikhsan Boarding School di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021).
Ketua IAGI Pengda Riau Irdas Amanda Muswar mengatakan, pemerintah perlu membuat pemetaan wilayah terkait kondisi geologi yang memiliki potensi gas dari dalam bumi.

Setelah dipetakan, pemerintah hendaknya membuat data yang bisa menunjukkan wilayah daerah gas rawa.

"Kalau perlu ada data yang bisa memperlihatkan daerah gas rawa di mana saja. Sehingga, bisa memetakan daerah-daerah bahaya yang ada di Riau. IAGI pun mungkin bisa bekerja sama dengan ESDM untuk membantu melihat potensi gas di Riau," ucap Irdas.

Dengan pendataan, maka masyarakat bisa mengantisipasi adanya semburan gas dari dalam tanah.

Sehingga aktivitas yang memicu keluarnya semburan bisa dihindari.

"Kita tahu Riau memiliki potensi gas, jadi saya rasa perlu ada regulasi yang mengatur hal ini. Saya rasa sudah ada, tapi mungkin perlu kita menerapkan itu dan supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini dan supaya lebih aman," kata dia

Irdas menuturkan, pihaknya siap bekerja sama untuk pendataan dan pemetaan tersebut.

"IAGI Riau siap dan berkewajiban juga membantu pemerintah daerah untuk melihat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gas liar," kata Irdas, Jumat (12/2/2021).

Baca juga: 20 Menit Tarik-Menarik antara Warga dan Buaya, Selamatkan Suniah yang Diterkam dan Diseret ke Sungai

Semburan semakin menurun

Hingga Jumat (12/2/2021), semburan gas yang disertai air, pasir, lumpur dan batu itu masih terjadi.

Menurutnya, lubang semburan gas semakin melebar karena erosi dari material semburan gas yang bercampur air.

Namun ketinggian semburan semakin menurun dibandingkan saat pertama kali menyembur.

"Kalau kami lihat secara keilmuan kemudian seperti data yang ada di Dinas ESDM, ini potensinya karena dangkal dan tingkat semburannya sudah menurun dari hari ke hari sampai sangat mengecil. Jadi, ini memang potensinya kemungkinan gas rawa," kata Irdas.

Baca juga: Diameter Lubang Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru Membesar, Dinas ESDM Datangkan Alat Khusus

Di hari ke-10, lubang semburan akan ditutup

Begini bentuk lubang akibat semburan gas bercampur lumpur di Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (13/2/2021). Saat ini, tidak ada lagi lumpur yang menyembur ke permukaan.KOMPAS.COM/IDON Begini bentuk lubang akibat semburan gas bercampur lumpur di Ponpes Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (13/2/2021). Saat ini, tidak ada lagi lumpur yang menyembur ke permukaan.
Memasuki hari kesepuluh, Dinas ESDM melakukan persiapan untuk menutup lubang semburan gas di Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School Riau.

Sejumlah pipa besi dan alat berat sudah berada di lokasi untuk melakukan proses penutupan lubang semburan.

Penutupan akan langsung dilakukan setelah mendapatkan izin dari Kementerian ESDM.

"Untuk melakukan penutupan lubang semburan, kami melakukan proses. Karena masih ada beberapa hal secara teknis harus disiapkan. Perkembangan semburan gas semakin menurun. Sudah bisa kita lihat dari jarak lima meter dan bisa dievaluasi setiap jamnya," kata Kepala DESDM Riau Indra Agus Lukman, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi semburan gas, Sabtu (13/2/2021).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com