Kata Adi, masyarakat Tionghoa tak cuma mengganggap barongsai sebagai budaya, melainkan juga menaruh kepercayaan tinggi karena barongsai melambangkan keberanian, kegagahan, dan semangat.
Barongsai juga dipercaya dapat menjadi media tolak bala dan penyucian diri.
Di era modern ini, barongsai bahkan sudah berkembang menjadi cabang olahraga.
Baca juga: Akhyar Nasution Jadi Wali Kota Medan Tak Sampai Seminggu, Gubernur Sumut: Sejarah akan Mencatat…
Barongsai sebagai cabang olahraga menginduk kepada Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI).
"Karena itulah kami harapkan dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Nunukan supaya segera memasukkan Barongsai ke Federasi Olah Raga Barongsai Indonesia (FOBI),” ucap Adi.
Dengan dimasukkannya barongsai Nunukan ke FOBI, Andi mengharapkan cara itu bisa menjadi salah satu solusi untuk merawat kelestariannya.
“Semoga KONI melihat ini sebagai hal serius, sayang sekali kalau hilang, apalagi Nunukan sebagai beranda NKRI, menjadi pusat perhatian, di mana Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah hal sakral di perbatasan,” ungkap dia.
Mengenai usulan PSMTI Nunukan itu, Ketua KONI Nunukan Muhammad Toyyib menjelaskan sejauh ini pihaknya belum menerima permintaan dari PSMTI.
Baca juga: Gibran Bakal Jalankan Sejumlah Program Ini Saat Menjadi Wali Kota Solo
‘’Selama ini belum ada pengajuan resmi ke kami,’’ sebutnya.
Toyyib memberikan masukan agar PSMTI Nunukan segera membentuk kepengurusan barongsai dengan melakukan koordinasi bersama KONI Provinsi Kalimantan Utara.
‘’Setelah ada pengajuan masuk ke kami, KONI Nunukan akan memberikan rekomendasi itu ke KONI provinsi, pada dasarnya kita mendukung langkah PSMTI untuk FOBI,’’ tandasnya.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.