Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran dari Ahli Geologi soal Semburan Gas di Pesantren Pekanbaru

Kompas.com - 13/02/2021, 07:34 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Semburan gas disertai lumpur dan batu di Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding School Riau Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menggegerkan publik.

Hingga Jumat (12/2/2021), gas belum berhenti menyembur. Terhitung sudah sembilan hari gas menyembur, yang menimbun kawasan pesantren dengan batu dan lumpur.

Namun, intensitas semburan gas sudah jauh berkurang dari hari sebelumnya.

Semburan gas rawa yang terjadi ini mendapat perhatian dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah (Pengda) Provinsi Riau.

Baca juga: Penutupan Lubang Semburan Gas di Pekanbaru Tunggu Izin dari Kementerian ESDM

Bahkan, Ketua IAGI Pengda Riau Irdas Amanda Muswar turun langsung ke lokasi semburan gas, Jumat sore.

Semburan gas itu sempat mengeluarkan pasir, batu hingga lumpur.

Irdas menganalisa, material yang keluar itu adalah erosi dari semburan gas yang bercampur air, sehingga lubang semburan terus melebar.

Namun, saat ini, intensitas semburan gas sudah jauh turun dari hari ke hari. Menurut Irdas, semburan gas tak lagi mengkhawatirkan.

"Kalau kami lihat secara keilmuan kemudian seperti data yang ada di Dinas ESDM, ini potensinya karena dangkal dan tingkat semburannya sudah menurun dari hari ke hari sampai sangat mengecil. Jadi, ini memang potensinya kemungkinan gas rawa," kata Irdas, saat diwawancarai Kompas.com, Jumat.

Semburan gas rawa atau biogenik ini, sebut Irdas, tidak akan berlangsung lama. Namun, itu tergantung pada luas pelamparan yang ada di dalamnya.

 

Saat ditanya apakah gas rawa ini bisa dikelola atau dimanfaatkan, menurut Irdas, potensi ekonominya sangat kecil dan kurang menarik jika dikelola. Apalagi, methan gas rawa juga sangat kecil.

"Tapi kalau saya lihat lebih ke risikonya. Artinya untuk ke depannya kali ya, kalau perlu ada data yang bisa memperlihatkan daerah gas rawa di mana saja. Sehingga, bisa memetakan daerah-daerah bahaya yang ada di Riau. IAGI pun mungkin bisa bekerja sama dengan ESDM untuk membantu melihat potensi gas di Riau," ucap Irdas.

Dengan dibuatnya data wilayah yang berpotensi gas, sambung dia, supaya nanti tidak ada lagi kejadian serupa yang mengkhawatirkan.

Baca juga: Lokasi Semburan Gas dan Lumpur di Pesantren Pekanbaru Disekat

"Kita tahu Riau memiliki potensi gas, jadi saya rasa perlu ada regulasi yang mengatur hal ini. Saya rasa sudah ada, tapi  mungkin perlu kita menerapkan itu dan supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti ini dan supaya lebih aman. IAGI Riau siap dan berkewajiban juga membantu pemerintah daerah untuk melihat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gas liar," pungkas Irdas.

Sebagaimana diberitakan, gas menyembur ketika pengeboran sumur bor di kedalaman 119 meter di Ponpes Al Ihsan Boarding School Kampus 2 di Kelurahan Tuah Negeri, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (4/2/2021) pukul 14.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com