Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2021, 07:00 WIB
Editor Setyo Puji

KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona yang belum jelas kapan berakhirnya hingga saat ini membuat para pelaku seni pertunjukkan wayang kelimpungan.

Pasalnya, kebijakan pemerintah melarang adanya kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan membuat para seniman kehilangan ruang dan juga penghasilan.

Sementara itu, pilihan alih wahana dari komunal ke media digital belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan mereka karena berbagai pertimbangan.

Baca juga: Mengenal Kopi Wonogiri, Potensi dan Sejarahnya

Dalang muda Kota Solo, Wejo Seno Yuli Nugroho mengatakan, saat situasi pandemi sekarang ini yang paling berdampak adalah pelaku seni, terutama pertunjukan wayang.

Sebab, kebijakan yang dibuat pemerintah selama ini hampir tidak mengakomodasi kepentingan mereka untuk dapat lagi bisa berkiprah.

Akibatnya, tak sedikit para dalang dan seluruh kru yang selama ini mengandalkan hidup dari pertunjukan seni tradisi tersebut harus banting setir ke profesi lain.

Dikatakannya, selama masa pandemi yang hampir setahun ini banyak para dalang terpaksa harus menjual perlengkapan gamelannya dan beralih profesi lain demi bertahan hidup.

"Situasi saat ini memang sangat kejam. Untuk menyiasati kondisi agar dapat bertahan hidup, akhirnya mereka terpaksa menjalani pekerjaan yang tidak sesuai bidangnya lagi, misalnya budidaya koi dan lainnya," ungkap dia kepada Kompas.com.

Baca juga: Ramayana, Mahabharata, dan Wayang Purwa

Adaptasi kebiasaan baru

Wejo sapaan akrabnya itu mengatakan, dalam menyikapi kondisi pandemi, pihaknya sepakat dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru yang sebelumnya pernah digaungkan Presiden Jokowi.

Adapun turunannya, acara hajatan dan pertunjukan seni seharusnya bisa kembali dapat digelar.

Sedangkan tawaran solusinya, peran satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19 ke depan bukan lagi untuk membubarkan, melainkan melakukan penertiban agar sesuai dengan protokol kesehatan.

"Pertunjukan wayang ini kan sebenarnya sangat mudah untuk ditata. Jadi misalkan ada yang duduknya berdempetan Satgas nantinya bisa berperan agar dapat dibuat jaga jarak supaya bisa tertib, menggunakan masker, dan lainnya. Jadi bukan lantas dibubarkan atau dilarang sepenuhnya," ungkapnya.

Menurutnya, jika kondisi sekarang ini tetap dibiarkan tentu akan semakin banyak yang menjadi korban.

Utamanya mereka yang selama ini mengandalkan hidup dari adanya acara hajatan dan pertunjukkan tersebut.

Baca juga: Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur, Penerbit: Itu Sekadar Contoh Nama Saja

Tantangan di era media sosial

Selain persoalan Covid-19, tantangan yang dihadapi pelaku seni pertunjukan wayang saat ini juga dianggapnya tidak mudah.

Sebab, mereka dihadapkan dengan era baru digitalisasi, khususnya media sosial.

Menurut Wejo, perubahan alih wahana dari komunal ke media digital tersebut memang menjadi problematika tersendiri di kalangan para dalang.

Pasalnya, belum semua para dalang paham dan sadar akan penggunaan media digital tersebut untuk memaksimalkan pertunjukkan yang dilakukan.

"Sebagian dalang memang sudah ada yang memulai, tapi jumlahnya masih relatif sedikit," jelasnya.

Baca juga: Duduk Perkara Petugas Dinsos Pekalongan Asyik Karaoke dan Dianggap Persulit Korban Banjir Saat Butuh Bantuan Pangan

Adapun yang menjadi kendala yang dihadapi, yaitu terkait penyesuaian format pertunjukkan dan juga bidang lain, seperti virtual marketing dan teknik pengambilan gambar atau sinematografi.  

"Karena di era media sosial sekarang ini yang laku bagaimana caranya bisa membuat konten marketing yang bisa membuat viral dan cinematic agar tidak membosankan. Jadi kalau pertunjukan wayang yang dihadirkan biasa saja pasti akan ditinggalkan. Apalagi anak muda yang suka dengan wayang juga terbatas," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Membanggakan, Sekda Sumsel Terima Penghargaan Warga Kehormatan dari Lanud SMH

Regional
Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Achmad Fauzi Tinjau RTRW Guna Percepat Reaktivasi Kereta Api di Madura

Regional
HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

HUT Komunitas Motor Harley Davidson Digelar di Pangandaran, Keterisian Hotel Meningkat 71 Persen

Regional
Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Regional
Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Gubernur Jabar Apresiasi Penyelenggaraan Golden Memorial Wing Day 2023

Regional
Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Pertemuan Gubernur Jabar dan Dubes China Bahas Sejumlah Kerja Sama

Regional
Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Cucu Megawati Pinka Hapsari Ajak Pemuda Bantu Turunkan Kasus Stunting

Regional
Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Lepas Keberangkatan 360 Jemaah Calon Haji Kloter 1 Asal Sumsel, Herman Deru Minta agar Prokes Tetap Dijaga

Regional
Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Gubernur Sumsel Sambut Baik dan Bakal Dukung Penuh Hospital Expo 2023

Regional
Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Buka Festival Anggrek Parisj Van Borneo 2, Bupati HST: Anggrek Punya Potensi Ekonomi Menjanjikan

Regional
Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Disparbud Jabar dan PHRI Lakukan Direct Promotion untuk Bangkitkan Perekonomian lewat Pariwisata

Regional
Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Bertemu 1.600 Apoteker Se-Indonesia, Herman Deru Tekankan Pentingnya Edukasi Pola Hidup Sehat

Regional
Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Dapat Penghargaan UKPBJ, Pemprov Jabar Ingin Terus Perbaiki Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa di Daerah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com