Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Seniman Rembang Berharap agar Pembunuh Keluarganya Dihukum Mati

Kompas.com - 12/02/2021, 15:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Pelaku pembunuhan seniman Rembang, Anom Subekti, beserta tiga anggota keluarganya akhirnya terungkap.

"Pembunuhan dilakukan oleh seorang atas nama Sumani, tersangka tunggal," jelas Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).

Luthfi menyampaikan Sumani merupakan teman Anom Subekti.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Satu Keluarga Seniman di Rembang

Berdasar pemeriksaan awal, tersangka diduga mempunyai dendam terhadap pelaku.

"Ada kata-kata bahwa 'wis, sing wis yo wis', itu di BAP (berita acara pemeriksaan) dan interogasi awal dari penyidik mengatakan begitu, artinya apa di situ ada motif dendam, tentang sesuatu," ujarnya.

Dihukum seberat-beratnya

Dua anak Anom Subekti, Danang dan Wisnu, tak menyangka bila orang yang menewaskan keluarganya adalah sosok yang mereka kenal.

"Kami enggak mengira sama sekali kalau dia pelakunya," ucap Danang saat gelar kasus pengungkapan kasus pembunuhan Anom Subekti di Mapolres Rembang, Kamis.

Anak Anom Subekti lainnya, Wisnu, berharap agar tersangka dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

Baca juga: Anak Seniman Rembang Menangis Saat Tahu Pembunuh 4 Anggota Keluarganya Orang Dekat

“Ya harapannya dihukum sesuai yang diperbuat, hukuman mati," kata Wisnu.

Menurut keterangan polisi, pembunuhan itu telah direncanakan Sumani.

Itu diketahui pada Rabu (3/2/2021), dia dua kali bertamu ke rumah korban di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Baca juga: Polisi Sebut Pembunuhan Satu Keluarga Seniman di Rembang Sudah Direncanakan

Sumani diduga melakukan perbuatannya pada pukul 21.00-24.00 WIB.

Luthfi menyatakan pelaku berniat bunuh diri setelah melakukan aksi tersebut.

Rencana itu diketahui dari tertinggalnya sidik jari di gelas kopi yang disuguhkan Anom kepadanya.

 

Hendak bunuh diri

Barang bukti pembunuhan seniman asal Rembang, Anom Subekti, yang diperlihatkan polisi dalam konferensi pers di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA Barang bukti pembunuhan seniman asal Rembang, Anom Subekti, yang diperlihatkan polisi dalam konferensi pers di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).

Sumani hendak bunuh diri dengan menenggak racun pestisida.

Luthfi mengatakan kepolisian belum bisa melakukan pemeriksaan terhadap Sumani karena masih dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Sidik Jarinya Ketahuan, Pembunuh Satu Keluarga Seniman di Rembang Berencana Bunuh Diri

Dari hasil keterangan medis, lanjut Lutfhi, ginjal pelaku terdapat pestisida.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Anom Subekti bersama istri, anak, dan cucunya ditemukan tewas di rumahnya.

Baca juga: Seniman Asal Rembang Dibunuh Temannya, Diduga Terkait Jual Beli Gamelan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Dony Aprian, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com