Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budayawan Prie GS Berpulang, Suasana Duka Selimuti Kediamannya, Sahabat Dekat hingga Pejabat Datang Melayat

Kompas.com - 12/02/2021, 12:51 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti kediaman Budayawan Supriyanto G.S. atau akrab disapa Prie GS di Jalan Candi Kalasan Selatan II No. 1003 RT 1 RW 13 Kalipancur, Semarang, Jumat (12/2/2021).

Budayawan kelahiran Kendal itu meninggal dunia di usianya yang ke 56 tahun karena terkena serangan jantung.

Sebelumnya, Prie GS sempat dirawat di RS Columbia Asia Semarang.

Pantauan Kompas.com, tampak para sahabat, kerabat dekat dan tetangga sekitar silih berganti berdatangan untuk melayat di rumah duka.

Baca juga: Profil Prie GS, Budayawan Kelahiran Kendal yang Meninggal karena Serangan Jantung

Protokol kesehatan pelayat

Ucapan belasungkawa dari rekan sejawat maupun pejabat seperti Wali Kota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah tampak berjajar di halaman depan memenuhi sepanjang jalan.

Ganjar Pranowo tampak turut hadir ke rumah duka untuk mendoakan sebagai penghormatan terakhir.

Sebelum para pelayat masuk ke ruangan untuk mendoakan jenazah, mereka dipersilahkan untuk menggunakan handsanitizer yang disediakan.

Selain itu, disediakan pula tempat air bersih agar para pelayat dapat lebih dulu membersihkan tangan sebelum masuk.

Baca juga: Kisah Tan Deseng Si Maestro Musik Sunda: Walau Dapat Penghargaan 2 Presiden, Hidupnya Berpindah-pindah Tak Punya Rumah (1)


Ingatan rekan sejawat soal Prie GS

Di mata kerabat dan tetangga sekitar, Prie GS dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, dan mudah membaur dengan masyarakat.

Ketua KPU Kota Semarang Henry Cassandra Goeltom turut mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Prie GS.

"Kang Prie GS sosok yang luar biasa memberikan pengaruh untuk Kota Semarang," ucapnya. Kami tahu betul perjalanan beliau sewaktu menjadi kartunis, penulis hingga motivator," ujarnya.

Secara pribadi, kata dia sosok Prie GS memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Kota Semarang dan bisa merangkul semua pihak yang ingin memajukan kota.

"Beliau sering memberikan masukan masukan positif bagi perkembangan kota ini. Terakhir bertemu saat beliau menjadi panelis di Pilwakot Semarang. Terakhir kontak saat beliau ulang tahun pada 2 Februari lalu. Sudah janji ketemuan untuk ngobrol-ngobrol lagi," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Ciamis Fiktif, Galuh Artinya Brutal, Budayawan Ciamis Ancam Lapor Polisi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com