KOMPAS.com - Pasangan suami-istri asal Lampung Selatan, Ummu Hani (31) dan Dani Abdullah (30), punya cara unik untuk menyampaikan kritik.
Mereka melakukan pemotretan di Jalan Raya Tanjung Bintang, Lampung Selatan, yang penuh lubang dan genangan.
Foto-foto yang diunggah di akun Facebook Ummu Hani itu akhirnya viral.
Foto tersebut mereka tujukan untuk menyindir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan karena jalan tersebut rusak selama bertahun-tahun.
Saat mengunggah foto-fotonya, Hani tak segan untuk menandai (tag) pasangan pemenang Pilkada Lampung Selatan, Nanang Ermanto dan Pandu Kusuma Dewangsa.
Berita lainnya adalah aksi unjuk rasa tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Medan, Sumatera Utara.
Sambil mengenakan alat pelindung diri, mereka membawa poster yang mewakili perasaannya.
Tulisannya antara lain “Tolong Kami. Bayarkan Gaji Covid-19 Kami dari Bulan Mei 2020 sampai Januari 2021”.
Para petugas tersebut seperti menelan pil pahit karena insentif tak kunjung dibayarkan oleh pihak rumah sakit.
Berikut adalah berita populer selengkapnya.
Foto-foto karya Ummu Hani (31) dan Dani Abdullah (30) yang diunggah di Facebook pada Rabu (10/2/2021) sore menjadi viral.
Pasalnya, pasangan ini melakukan pemotretan di tempat yang tidak wajar, yakni Jalan Raya Tanjung Bintang, Lampung Selatan, yang dipenuhi lubang dan genangan.
Saat dijepret oleh suaminya, Hani berpose bak model. Sambil mengenakan pakaian sehari-hari, ia bergaya di kubangan lumpur.
Ternyata, mereka punya misi di balik itu, yakni ingin menyampaikan kritik secara halus terhadap Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan karena rusaknya Jalan Raya Tanjung Bintang.
"Itu adalah jalan akses utama untuk warga Tanjung Bintang menuju kota. Rusak parah, bahkan hingga jalan-jalan kecil juga rusak," ujar Hani.
Baca selengkapnya: Sindir Pemerintah, Suami Istri Difoto bak Model di Jalan Rusak dan Viral
“Tolong Kami. Bayarkan Gaji Covid-19 Kami dari Bulan Mei 2020 sampai Januari 2021”.
Itu merupakan salah satu tulisan yang dibawa oleh tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Pirngadi Medan, Sumatera Utara, saat melakukan unjuk rasa pada Rabu (10/2/2021).
Aksi itu mereka lakukan untuk mengingatkan pihak rumah sakit agar segera membayar insentif mereka.
Salah satu peserta aksi, Boala Zendrato, menjelaskan sejak Mei 2020 hingga Januari 2021, mereka tak menerima insentif.
Ketika ditagih, pihak rumah sakit hanya meminta mereka untuk sabar.
"Hanya disuruh sabar dan hanya dijanjikan terus tapi tidak pernah dibayar sampai sekarang," terangnya.
Baca selengkapnya: Tolong Kami, Bayarkan Gaji Covid-19 Kami
Keluhan seorang warga korban banjir mengenai ulah oknum pegawai Dinas Sosial Kota Pekalongan, menjadi viral di media sosial.
Warga yang mengaku menerjang banjir untuk mengambil bantuan beras itu merasa dipersulit karena harus memakai persyaratan sejumlah surat.
Yang tak kalah membuat emosi adalah ketika melihat oknum pegawai justru bersantai dan berkaraoke.
Menanggapi permasalahan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah berkomunikasi dengan Wakil Wali Kota Pekalongan.
Ganjar menuturkan oknum tersebut sudah diberi peringatan.
"Kata Pak Wakil sudah dipanggil. Sudah dijelaskan. Yang di dalam itu diberikan peringatan. Malah silakan datang ke Dinsos, tidak usah takut," jelas dia, Rabu (10/2/2021).
Baca selengkapnya: Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugas Malah Karaoke, Ganjar: Sudah Diberi Peringatan
Meski hanya akan bertugas mulai 11-17 Februari 2021, Akhyar Nasution tetap dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Pelantikan berlangsung di Pendapa Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Kamis (11/2/2021) siang.
Edy menyampaikan meski hanya menjabat selama enam hari, Akhyar tetap tercatat sebagai Wali Kota Medan.
Untuk itu, Edy berpesan agar Akhyar menjalankannya dengan tulus ikhlas karena jabatan tersebut merupakan amanat rakyat.
“Apapun dia, siapa pun dia, sejarah ini akan mencatat bahwa Akhyar Nasution pernah menjadi Wali Kota Medan. Tidak akan pernah dilupakan orang. Jangan pernah berhenti mengabdi pada negara. Terima kasih buat Ibu yang setia mendampingi, masih banyak pekerjaan-pekerjaan ke depan yang bisa kita lakukan," ucapnya.
Baca juga: Akhyar Nasution Cuma 6 Hari Jadi Wali Kota Medan, Gubernur: Tak Akan Pernah Dilupakan
Pelaku pembunuhan seorang seniman beserta keluarganya di Rembang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.
Ia ditangkap di kediamannya di Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang.
“Pembunuhan dilakukan oleh seorang atas nama Sumani, tersangka tunggal," beber Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).
Sejauh ini, pihak kepolisian telah memeriksa 16 orang saksi dalam kasus tersebut.
Ada beberapa barang bukti yang diamankan oleh polisi, antara lain ponsel, sebuah sabit, gelang perak, jarum emas, cincin emas, anting, buku rekening, hingga sepeda motor.
Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Satu Keluarga Seniman di Rembang
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya; Kontributor Semarang, Riska Farasonalia; Kontributor Medan, Mei Leandha; Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Farid Assifa, Pythag Kurniati, Khairina, Abba Gabrillin, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.