Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Memutar Sejauh 7 Kilometer, Warga Terpaksa Terobos Banjir untuk Makamkan Jenazah

Kompas.com - 12/02/2021, 07:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Banjir yang melanda Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Jumat (3/2/2021), membuat akses jalan menjadi terbatas.

Namun, dalam sebuah video yang viral di media sosial dan WhatsApp, terlihat beberapa warga menerobos banjir sambil menggotong keranda mayat.

Keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.

Baca juga: Viral, Video Puluhan Warga Gotong Keranda Mayat Terobos Banjir, Ini Cerita di Baliknya

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo Muhaimin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.

Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Jombang, Warga: Ini yang Paling Parah

 

Tak ada pilihan lain

Kondisi Under Pass Jalan Tol Jombang - Kertosono, di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/2/2021). Warga setempat terpaksa menerobos banjir di tempat ini saat hendak memakamkan warga yang meninggal dunia.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi Under Pass Jalan Tol Jombang - Kertosono, di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/2/2021). Warga setempat terpaksa menerobos banjir di tempat ini saat hendak memakamkan warga yang meninggal dunia.

Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.

Muhaimin menuturkan warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.

"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi Kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian korban banjir.

Baca juga: Seorang Balita di Pengungsian Mamuju Meninggal, Kondisi Sempat Membaik, tapi Kemudian Drop

Ia menerangkan lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir.

Sejak banjir merendam wilayahnya, ada tiga warga yang meninggal dunia. Proses pengantaran jenazahnya pun harus dilakukan dengan menerobos banjir.

Muhaimin mengungkapkan banjir yang hampir terjadi sepekan ini mengakibatkan lebih dari 400 warga Desa Kedungmulyo mengungsi.

Baca juga: Sudah 1,5 Bulan Tempat Penghidupan Mereka Terendam Banjir

Banjir di beberapa wilayah Desa Bandar Kedungmulyo sudah surut, tetapi di sebagian wilayah lainnya masih ada genangan antara 40-60 sentimeter.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafii | Editor: David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com