Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghormatan Terakhir untuk KA Prameks yang Kini "Pensiun"

Kompas.com - 12/02/2021, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- KA legendaris Prambanan Ekspres atau Prameks Solo-Yogyakarta kini telah "pensiun".

Keberadaan Prameks bakal digantikan dengan Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Yogyakarta PP.

Momen haru penghormatan terakhir terjadi saat petugas dan pengguna Prameks melepas kereta yang telah beroperasi selama 27 tahun tersebut.

Baca juga: KA Prameks 27 Tahun Layani Solo-Yogyakarta PP, Pramekers Beri Penghormatan di Perjalanan Terakhirnya

Penghormatan terakhir

Kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) melintas di atas Jembatan Kewek Yogyakarta. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) melintas di atas Jembatan Kewek Yogyakarta.
Pemberian penghormatan dilakukan di Stasiun Solo Balapan, Selasa (9/2/2021) malam saat Prameks berangkat dari Solo ke Yogyakarta untuk terakhir kalinya.

Penghormatan diinisiasi oleh komunitas pengguna Prameks (Pramekers) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Saat Prameks mulai melaju, sederet petugas stasiun berdiri berjajar sambil menyilangkan tangan. Mereka merundukkan kepala hingga kereta tersebut menghilang dari pandangan.

Momen penghormatan terakhir itu juga diwarnai pembagian bunga kepada pengguna Prameks, Kepala Stasiun Balapan hingga masinis.

"Pukul 18.30 WIB kita ngasih bunga ke para pengguna ke kepala stasiun dan masinis. Ada acara foto-foto, sebagai rasa terima kasih juga tentu kan Prameks bisa melayani sampai 27 tahun ini tidak lepas dari masyarakat pengguna. Makanya, kita berikan suvenir," kata Manajer Humas PT KCI Adli Hakim, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Baca juga: KRL Yogya-Solo Segera Beroperasi, Begini Nasib KA Prameks

 

Sejarah Prameks

Dilansir Kompas.com, Jumat (28/9/2018), Prameks awalnya bernama Kereta Api Kuda Putih alias Turangga Seta yang beroperasi sejak 1960-an.

Saat itu, pada kepala kereta terdapat lambang 2 ekor kuda berbentuk hiasan kupu-kupu di atas kabin masinis.

Kereta pabrikan Jerman ini adalah Kereta Rel Diesel (KRD) pertama di Indonesia.

Banyak pula yang menyebutnya sebagai rel bus karena bentuknya sekilas mirip seperti bus.

Kereta memiliki panjang sekitar 18.690 mm, berat 32 ton.

Daya mesin yang dimiliki kereta ini 215 hp hingga dapat memacu tenaganya sampai 90 km/jam.

Prameks diluncurkan kali pertama pada 20 Mei 1994.

Baca juga: Kabar Baik, KA Prameks Jogja-Solo Akan Diganti KRL

Hanya layani Yogya-Kutoarjo

Ratusan penumpang kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) memadati Stasiun Balapan Solo, Minggu (10/7/2016).  TRIBUN JATENG/SUHARNO Ratusan penumpang kereta api Prambanan Ekspres (Prameks) memadati Stasiun Balapan Solo, Minggu (10/7/2016).
Selama 27 tahun, Prameks melayani rute Solo-Kutoarjo.

Namun karena jalur Solo-Yogyakarta kini diganti dengan KRL, maka Prameks hanya beroperasi di Yogyakarta-Kutoarjo.

"Mulai hari ini KA Prameks sudah tidak berjalan lagi di lintas Solo-Yogyakarta. Lintas Solo-Yogyakarta seluruhnya dengan KRL. Prameks geser ke lintas Yogyakarta-Kutoarjo," kata Adli.

Dengan menggunakan KRL, jarak Solo-Yogyakarta ditempuh 68 menit atau lebih cepat sekitar 20 menit dibandingkan KA Prameks.

"Kalau Prameks di 75 menit berhenti di tujuh stasiun. Kalau KRL Solo-Yogyakarta sudah lebih cepat dan melayani naik turun di 11 stasiun kereta api," ungkapnya.

Baca juga: Digantikan KRL, KA Prameks Jogja-Solo Bakal Pensiun di Akhir 2020

20 perjalanan sehari

Sementara itu, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, ada 20 perjalanan KRL setiap hari.

KA pertama dari Stasiun Solo Balapan pukul 05.05 WIB dan KA terakhir pukul 19.10 WIB.

Sedangkan KA pertama dari Stasiun Yogyakarta ialah pukul 05.15 WIB dan KA terakhir pukul 19.10 WIB.

Menurutnya, antusiasme masyarakat menggunakan KRL Solo-Yogyakarta pada hari pertama cukup tinggi.

"Antusiasme masyarakat di hari pertama pengoperasian KRL dengan 2.056 pengguna telah melakukan tap in pada gate elektronik stasiun hingga pukul 15.00 WIB," katanya.

Dia menegaskan pengguna KRL wajib mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan membatasi kapasitas menjadi 74 penumpang tiap kereta.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Labib Zamani | Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com