Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Tanggap Darurat Bencana Tanah Bergerak di Sukabumi Dicabut

Kompas.com - 11/02/2021, 16:49 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencabut status tanggap darurat bencana tanah bergerak Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Rabu (10/2/2021).

"Tanggap daruratnya sudah dicabut hari ini," kata Koordinator Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (Satgas PB) BPBD Kabupaten Sukabumi Rengga Manggala kepada Kompas.com sebelum meninggalkan tempat pengungsi di SDN Ciherang, Rabu malam.

Selanjutnya, penanganan bencana ini kembali diserahkan kepada panitia lokal.

Baca juga: Gerakan Tanah di Kampung Ciherang Sukabumi Pernah Terjadi 3 Tahun Lalu

Namun, meskipun sudah diserahkan, pihak BPBD akan terus memantau dan berkoordinasi dengan panitia lokal.

"Ada satu Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) yang selalu monitor lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD," tutur Rengga.

Sekretaris Desa Cijangkar Deni Rusmayadi mengatakan, rencananya akan digelar rapat bersama unsur Muspika Nyalindung dan Pemerintah Desa Cijangkar untuk membahas paniitia lokal penanganan bencana.

"Apakah ada perubahan atau tetap panitia lokalnya seperti semula," kata Deni.

Baca juga: Ini Beberapa Faktor Tanah bergerak di Sukabumi Menurut PVMBG

Pantauan Kompas.com sejak Rabu pagi hingga siang, hujan mengguyur lokasi bencana di kaki Gunung Beser.

Sejumlah warga melaporkan terjadinya retakan-retakan di kawasan bencana tanah bergerak itu.

Beberapa ada yang mendengar bunyi dentuman.

Diduga bunyi dentuman yang berlangsung saat hujan berasal dari retakan tanah di dalam permukaan.

Baca juga: Warga di Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi Terkejut Mendengar Dentuman Keras

Rekahan tanah itu terus membesar dan ambles semakin dalam.

BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat, rumah tidak layak huni akibat tanah bergerak sebanyak 20 unit yang dihuni 21 kepala keluarga, atau terdiri dari sebanyak 50 jiwa.

Sebanyak 8 unit rumah sudah dibongkar secara mandiri.

Sedangkan rumah yang terancam berjumlah 103 unit yang dihuni 119 kepala keluarga, atau terdiri dari sebanyak 382 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com