Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkapan Nelayan Berkurang, Jamuan Khas Imlek Ikan Dingkis Sulit Ditemui

Kompas.com - 11/02/2021, 12:54 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.comIkan dingkis yang identik disajikan untuk perayaan malam imlek di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini terasa berbeda.

Hal ini dikarenakan menurunnya hasil tangkapan nelayan yang kesehariannya mencari ikan dingkis dengan menjaring.

Tidak saja nelayan menjaring, bahkan nelayan keramba ikan dingkis juga mengeluhkan hal yang sama.

Alfian, nelayan pulau Galang, Batam melalui telepon mengaku untuk hasil tangkapan tahun ini mengalami penurunan. Sebab ikan Dingkis seolah sulit untuk ditemui.

“Tahun ini tidak seperti tahun kemarin, tahun ini ntah kenapa, sulit untuk ditemukan,” kata Alfian, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Perayaan Imlek di Padang Tahun Ini Tanpa Sejumlah Kegiatan

Fian, begitu panggilan akrabnya mengaku tahun ini benar-benar tahun yang sangat sulit untuk mencari dingkis.

“Jangankan untuk kirim ke Singapura, untuk konsumsi di Batam saja berkurang,” jelas Fian.

Fian juga mengatakan biasanya tidak tiga hari menjelang Imlek dirinya sudah bisa mengatongi uang hampir Rp 70 jutaan, akan tetapi saat ini untuk mencapai Rp 10 juta saja sulit.

“Benar-benar berbeda tahun ini, apa mungkin ada pengaruhnya dengan masa pendemi kali ya,” ungkap Fian seraya bercanda.

Baca juga: Libur Imlek, Bupati Banyumas: Kalau Mau Pergi, Pergi Saja

Fian mengaku kejian ini dikarenakan adanya perubahan cuaca ekstrem di kawasan Kepri, yang mengakibatkan jalur lintas ikan dingkis mengalami penurunan hingga bisa tertangkap jaring ataupun keramba.

Senada juga diungkapkan Arifin, pengepul ikan dingkis di Pulau Galang ini juga mengaku sepinya tangkapan Ikan Dingkis.

“Biasanya memasukan satu hari perayaan Imlek, saya sudah hampir empat sampai lima kali ngirim ikan dingkis ke Singapura, namun tahun baru satu kali pengiriman, kalau sore ini ada dapat, ya dua kali ngirimlah, namun lihat jumlah lagi, kalua sedikit palingan untuk dikonsumsi di Batam saja,” terang Arifin.

Baca juga: Kapolda Sulut Minta Perayaan Imlek Dibatasi dan Cap Go Meh Ditiadakan

Sebagai pengepul ikan Dingkis menjelang Imlek, Arifin tidak pernah ada capeknya untuk berkeliling mendekati para nelayan jarring maupun yang keramba. Namun dari seluruh nelayan yang didatanginya, semuanya mengaku sepi.

“Pengaruh cuaca, makanya sukar untuk ditemukan ikan yang dianggap memiliki keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa atau yang meryakan Imlek ini,” papar Arifin.

Lantas berapa harga jual ikan Dingkis ini, Arifin mengaku jika mendaki malam perayaan Imlek harga per kilonya bisa mencapai Rp 500.000 bahkan bisa lebih.

“Kalau hari biasa paling mahal hanya Rp 50.000 per kilonya,” jelas Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com