Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Malah Karaoke Saat Korban Banjir Minta Bantuan, Kadinas: Untuk Menghibur Diri dan Lepas Penat

Kompas.com - 11/02/2021, 08:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang warga memprotes aksi oknum pegawai dinas yang berkaraoke saat beberapa korban banjir Pekalongan meminta bantuan beras.

Kritikan itu diunggah oleh warga ke media sosial dan viral.

Dalam unggahannya, warga mengungkapkan kekesalan karena merasa dipersulit mendapatkan bantuan beras. Ditambah lagi, warga mengetahui ada oknum petugas yang justru berkaraoke.

"yang lebih bikin kami emosi... yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke" tulis warga pada akun Facebook-nya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Pekalongan Budiyanto menyebut, tindakan petugas itu adalah hal yang bisa dimaklumi.

Baca juga: Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugas Malah Karaoke, Ganjar: Sudah Diberi Peringatan

Butuh hiburan

Ilustrasi.IST Ilustrasi.
Budiyanto menuturkan, petugas tersebut telah seharian penuh menerjang banjir ke berbagai wilayah di Kota Pekalongan untuk mendistribusikan bantuan dan logistik.

Sehingga, menurut Budiyanto, secara manusiawi mereka membutuhkan penyegaran (refreshing).

"Hal itu semata-mata untuk menghibur diri dan melepas kepenatan," kata dia.

Namun, pihak dinas sosial akan memberikan pembinaan terhadap oknum pegawai tersebut.

"Kalaulah perilaku tersebut dianggap kurang elok, akan kami adakan pembinaan dan tentunya itu akan menjadi perhatian utama kami untuk perbaikan ke depannya," kata dia.

Baca juga: Petugas Malah Karaoke Saat Korban Banjir Minta Beras, Disebut Butuh Refreshing, Ganjar Turun Tangan

 

Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem Banjir merupakan salah satu dampak dari cuaca ekstrem
Penjelasan soal bantuan beras yang dinilai dipersulit

Tak hanya mengkritik petugas yang berkaraoke, warga dalam unggahannya juga mengeluhkan soal bantuan beras.

"Hari Minggu malam kami datang ke dinsos dg Pak RT dan Pak RW menerjang banjir menggunakan Tossa untuk meminta bantuan bagi warga di 4 RT di Krapyak, sampe di sana dibilangin bahw astok habis, terus kami bilang bahwa sepertinya di dalam masih ada sisa 5 karung beras (padahal kita menduga saja) tiba2 oknum petugas gelagapan dan akhirnya menemui rekannya, lalu rekannya datang dengan alasan yang beda, dia minta surat2 yang sudah kami bawa.

dan lalu kasih alasan bahwa surat2 tersebut tidak lengkap karena tidak ada cap dari kelurahan, kami nego..gimana kalau misal hari ini juga kami minta cap kelurahan apakah bantuan bisa cair..kurang lebih dia memastikan bisa..

kemudian kami nego gimana kalau berasnya kami bawa sekalian sama petugas untuk mengambil bersama2 surat yang di cap kelurahan..beliau bilang tidak bisa..padahal untuk sampai dinsos kami menerjang banjir yang cukup dalam

yang lebih bikin kami emosi..yang di dalam banyak oknum yang santai-santai sambil karaoke..

stlh debat cukup keras akhirnya kami dikasih 25kg..untuk 4 RT..paginya kami diminta datang dan membawa surat2 dari kelurahan..harapannya 3 RT yang belum kebagian bisa dapat..dan.....hanya dapat 25 kg...yowes lah..."

Baca juga: Viral Unggahan Korban Banjir Pekalongan Minta Beras, Petugas Malah Karaoke, Ini Kata Dinas

Budiyanto menyatakan tak semua yang disampaikan dalam unggahan itu benar.

Menurutnya, pada Minggu (7/2/2021) sekitar pukul 21.15 WIB, datang 5 orang warga Kelurahan Krapyak, Kota Pekalongan, yang salah satunya adalah Ketua RT dan Ketua RW setempat.

Mereka hendak meminta bantuan logistik bagi korban banjir di 4 RT Kelurahan Krapyak.

Saat itu, kata Budiyanto, ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong.

Ketika itu, sudah diserahkan beras sebanyak 25 kilogram, 2 dus mie instan, dan 3 liter minyak goreng. Setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta.

"Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa diakomodir segera mungkin karena memang ini semua harus di-manage dengan baik termasuk harus memperhatikan unsur pengendalian dan pertanggung jawabannya,” ungkap Budiyanto.

Baca juga: Anak-anak Tak Bisa Belajar karena Konflik KKB, Pemda: Kalau Tak Ditolong, Tak Ada Lagi Generasi Penerus

 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Ganjar telepon wakil wali kota

Mengetahui persoalan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung menghubungi Wakil Wali Kota Pekalongan.

"Kemarin saya kontak Wakil Wali Kotanya. 'Betul, Pak. Saat itu kebutuhan logistik banyak'. Mungkin petugas di sana tidak melayani dengan baik," kata Ganjar di kantornya, Rabu (10/2/2021).

Ganjar memastikan, Pemda telah memanggil oknum pegawai dalam unggahan itu untuk diberi penjelasan.

"Kata Pak Wakil sudah dipanggil. Sudah dijelaskan. Yang di dalam itu diberikan peringatan. Malah silakan datang ke Dinsos, tidak usah takut," ungkap dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Riska Farasonalia, Ari Himawan Sarono | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com