Pihak dinas mengaku akan segera melakukan pendataan terhadap pelajar yang terdampak konflik bersentara di Intan Jaya dan Nduga.
Ia juga mengusulkan pembangunan asrama untuk menampung anak-anak yang pindah dari tempat tinggal mereka dan berhenti bersekolah,
"Semua anak-anak di daerah panas kita akan kumpul di Keneyam (ibu kota Nduga) dan saya sudah koordinasi dengan Bappenas agar membangun asrama di sana dan kita tampung," tuturnya.
Tak hanya ke wilayah Keneyam, warga di Nduga juga sebagian berpindah ke Kabupaten Lanny Jaya dan Jayawijaya.
"Anak-anak di Wamena (Jayawijaya) dan Lanny Jaya, kita akan minta agar anak-anak tersebut bisa tersebar di sekolah yang ada di sana," kata Christian.
Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni sebelumnya mengakui bahwa dirinya tidak lagi berkantor di Sugapa, ibu kota Intan Jaya dengan alasan keselamatan.
Namun pada Rabu (10/2/2021), Natalis Tabuni kembali menginjakkan kaki di kantornya di Distrik Sugapa.
Natalis juga meminta para ASN kembali ke Sugapa dan bekerja agar roda pemerintahan berjalan.
"Saya kemarin sudah terbitkan imbauan agar ASN mulai besok naik (ke Sugapa) dan minggu depan pemerintahan sudah bisa berjalan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.
Pemerintah, kata dia, bersama seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Intan Jaya akan merangkul tokoh masyarakat, adat, dan agama.
Mereka akan diajak untuk memulihkan kondisi keamanan di kabupaten yang terletak di wilayah pegunungan tengah Papua itu.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.