Petugas Penagih Bank Positif Covid-19, Satgas Tracing Rumah yang Pernah Didatangi

BULELENG, KOMPAS.com - Penularan Covid-19 di Kabupaten Buleleng, Bali, terus meluas.

Tambahan kasus baru tersebut di antaranya berasal dari dua klaster indekos pekerja sebuah bank di Buleleng dan Lapas Singaraja.

Klaster indekos terungkap berawal dari seorang petugas penagih di salah satu bank yang ada di Buleleng.

Baca juga: Berawal dari 2 Napi Sakit, Akhirnya Ketahuan 14 Warga Binaan Terjangkit Covid-19 

Petugas tersebut mengalami sakit dan ketika swab dinyatakan positif Covid-19.

Setelah dilakukan tracing, lima temannya di satu kos dinyatakan positif Covid-19.

Hingga saat ini Satgas Covid-19 Buleleng masih melacak ke rumah-rumah warga yang sempat didatangi petugas bank itu.

Baca juga: 2 Jam Kontak Senjata dengan KKB, Kapolres: Mereka Tembaki Petugas dari Atas Gunung

Sedangkan dari klaster Lapas Singaraja tercatat 14 orang warga binaan atau narapidana terkonfirmasi positif Covid-19.

Klaster ini diketahui setelah pada Jumat (5/2/2021) lalu, dua narapidana mengeluh sakit dengan gejala Covid-19.

Kemudian dibawa ke rumah sakit dan dilakukan tes swab PCR dengan hasil positif Covid-19.

Setelah itu dilakukan tracing dan ditemukan lima warga binaan lainnya yang positif Covid-19. Tracing diperluas dan ditemukan lagi tujuh narapidana positif Covid-19.

"Kalapas melapor ada dua warga binaan bergejala kemudian dibawa ke RS dan diswab dengan hasil positif lalu kita tracing," kata Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).

Suyasa mengatakan, pihaknya memperluas tracing dan melakukan rapid test antigen kepada 158 narapidana dan 61 petugas Lapas Singaraja.

Hasilnya 30 orang dinyatakan reaktif dan hari ini dilakukan tes swab PCR yang hasilnya belum keluar

Data per Rabu (10/2/2021), 27 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Buleleng.

Secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Buleleng berjumlah 1.987. Kemudian pasien sembuh 1.746 orang dan meninggal dunia 84 orang. Sementara kasus aktif sebanyak 157 (Kontributor Bali, Imam Rosidin)