Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Sleman, Tak Berani Pulang hingga Terpeleset ke Liang Lahat

Kompas.com - 10/02/2021, 18:55 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

"APD kan di sini lama-lama berkurang, terus dicuci saja tidak apa-apa, tapi kalau sarung tangan dan masker tetap sekali pakai," ungkapnya.

Bahkan, para petugas pemakaman ini juga inisiatif merogoh kocek sendiri untuk membeli alat pelindung diri.

Mereka juga berinisiatif membeli sendiri demi melindungi diri saat bertugas.

"Inisiatif beli sendiri ya tidak masalah untuk safety kita juga kan. Kita beli masker, kacamata goggle sama face shield," tuturnya.

Diakuinya, hujan menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam proses pemakaman, terlebih pada malam hari.

Selama pemakaman malam hari, para petugas hanya diterangi oleh dua sorot lampu.

Saat turun hujan baju Hazmat menjadi lengket membuat pergerakan tidak bisa leluasa.

Jalan licin dan tanah untuk menutup liang lahat menjadi sulit dicangkul karena lengket.

Pernah ada satu kejadian yang sampai saat ini masih diingat oleh para petugas pemakaman di TPU Madurejo.

"Di sana kan sudah ada lubang-lubangnya, waktu memakamkan sampingnya itu kan lubang. Ada yang terpelset jatuh ke dalam lubang, itu malam, hujan gerimis," ujarnya.

Para petugas pemakaman ini pun menjalani rapid test. Hal ini untuk memastikan kondisi para petugas.

"Rapid test dua kali, ini baru dijadwalkan untuk antigen. Sebenarnya sudah dijadwalkan, tapi kemarin ada teman yang berhalangan terus jadwalnya diganti," tegasnya.

Para petugas pemakaman ini merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) di TPU Madurejo. Sehingga mereka mendapat honor harian.

"Honor hariannya ada, 2020 itu untuk pekerja lapangan Rp 94.000, tinggal dikalikan masuk kerjanya berapa kali. Ada insentif setiap eksekusi (memakamkan Covid) per orang Rp 250.000," bebernya.

Sementara itu, Sutrisno (50), petugas pemakaman di TPU Madurejo lainnya menambahkan, sampai saat ini para petugas di sini tidak ada yang sampai ditolak oleh warga saat pulang ke rumah.

"Kalau yang di sini tidak ada yang sampai ditolak, iya masyarakat kan sudah paham," ucapnya.

Dari data TPU Madurejo, Prambanan, Sleman, jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid sampai Februari 2021 sebanyak 60.

Pada bulan Desember menjadi jumlah terbanyak di tahun 2020 yakni ada 11.

Sedangkan pada Januri 2021 tercatat 14 pemakaman dan kremasi ada 4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com