KULON PROGO, KOMPAS.com – Hujan deras menimbulkan banjir di sejumlah pedukuhan (dusun) dalam lima kapanewon (kecamatan) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah, sekolah, dan sawah terendam.
Banjir muncul sporadis atau tidak merata, baik genangan yang segera surut maupun butuh waktu surut menjelang siang.
Banjir maupun genangan bisa ditemui di Kapanewon Temon, seperti di Kalurahan (desa) Sindutan, Palihan, Janten, Kaligintung, Glagah, Temon Kulon dan Temon Wetan. Juga ditemui di beberapa titik wilayah Kalidengan.
Baca juga: Ganjar Kritik Petugas yang Memberikan Mi Instan kepada Pengungsi Banjir
Banjir juga muncul di beberapa titik di Tawangsari Pengasih dan Bendungan di Wates.
Kapanewon Panjatan bisa ditemui di Garongan dan Tayuban. Sementara di Lendah ada di Bumirejo.
“(Air) pada semua titik sudah mulai surut. Masyarakat juga mampu menangani secara mandiri karena kapasitas yang terus meningkat karena merek sering menangani kejadian di wilayah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kulon Progo, Ariadi di ruang kerjanya, Rabu (10/2/2021).
BPBD menerima laporan sejumlah banjir masuk ke rumah.
Seperti di Pedukuhan Ngipik, air menggenang hingga 50 sentimeter dan meluber ke jalan raya. Air masuk ke dalam 15 rumah hingga ketinggian 15 sentimeter.
Baca juga: Diduga Keracunan Tempe Sengek, 10 Orang di Kulon Progo Dilarikan ke RS dan Klinik
Belum lagi di Pedukuhan 6 Kalurahan Cerme dan Pedukuhan 1 di Gotakan, Panjatan. Air masuk ke rumah warga juga terjadi di Pedukuhan Seling di Kebonharjo, Lendah.
“Semua bisa dikendalikan baik,” kata Ariadi.