Rangkaian kereta ini terdiri dari empat gerbong, dengan kapasitas daya angkut sebanyak 186 penumpang, sesuai dengan aturan protokol kesehatan.
Untuk sementara, PT KAI belum menggunakan uji deteksi cepat Covid-19 menggunakan GeNose di stasiun.
Luqman menambahkan, pihaknya masih mengandalkan rapid test antigen bagi calon penumpang.
"Sampai saat ini masih diberlakukan rapid test antigen bagi calon penumpang. Untuk GeNose masih menunggu petunjuk lebih lanjut," tutur Luqman.
Baca juga: KKB Minta Dana Desa ke Kades, Bupati Intan Jaya: Terpaksa Memberikan daripada Ditembak
Meski begitu, Luqman menyatakan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Ia pun berharap para penumpang yang bisa mematuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Selain rapid test antigen, persyaratan lain yang ditentukan adalah menggunakan masker, membawa hand sanitizer, tidak berbicara di kereta, mencuci tangan di tempat yang telah disediakan, dan menjaga jarak.
Lalu, sehat dan tidak mengalami gejala Covid-19, menempati tempat duduk yang disediakan, dan menggunakan baju lengan panjang atau jaket selama perjalanan.
"Diharapkan dengan adanya operasional kereta komuter ini, dapat membantu mobilitas serta membangkitkan perekonomian di wilayah sekitar. Dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat," kata Luqman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.