Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dayak Long Wai 13 Tahun Berjuang Mengembalikan 4.000 Hektar Tanah Adat dari Perusahaan Sawit

Kompas.com - 10/02/2021, 14:16 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

Nilai itu diakumulasi dari barang-barang adat, seperti mandau besi batu, antang, gong, manik, piring tapak kuda, beras, babi, ayam, dan barang lainnya untuk keperluan upacara Mekean Tenoaq atau pemulihan tanah.

“Upacara ini dimaksud untuk memulihkan fungsi spiritual lingkungan dan memperbaiki hubungan antar-masyarakat dengan roh pelindung semesta,” jelas dia. 


Kriminalisasi tokoh adat

Setelah aksi penutupan akses itu berlangsung beberapa hari, sejumlah aparat polisi mendatangi masyarakat adat Dayak Modang Long Wai di Desa Long Bentuk, lokasi aksi damai KM 16, pada  Jumat, (5/2/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.

Rombongan polisi itu mengantar surat panggilan Polres Kutai Timur kepada tiga tokoh masyarakat adat Dayak Modang Long Wai atas kasus penutupan akses jalan tersebut.

Ketiga tokoh yang dipanggil, Daud Lewing selaku Kepala Adat, Benediktus Beng Lui selaku Sekretaris Adat dan Elisason selaku tokoh masyarakat.

“Ketiga tokoh ini diminta mendatangi Polres Kutim, Senin (8/2/2021) sebagai saksi atas laporan pemortalan jalan,” ungkapnya.

Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) 30 Kaltim, Buyung Marajo yang turut mendampingi masyarakat adat Dayak menilai surat panggilan tersebut sebagai upaya kriminalisasi tokoh-tokoh masyarakat yang berjuang membela hak-hak masyarakat adat Dayak Modang.

"Hentikan kriminalisasi masyarakat yang berjuang atas tanah dan ruang hidupnya," tegas Buyung.

Awal mula perusahaan masuk

Eksploitasi sumber daya alam Kecamatan Busang bermula sejak tahun 1999. Kala itu sebuah perusahaan kayu, hak penguasaan hutan (HPH) beroperasi di wilayah itu.

Seiring waktu berjalan, mulai muncul perusahaan sawit.

Pada 2016, Bupati Kutai Timur menerbitkan izin perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SA dengan luas konsesi 14.350 hektar.

Berlanjut pada tahun-tahun berikutnya jumlah perusahaan makin banyak masuk ke wilayah itu.

Hingga 2010, kasus perusahaan dan masyarakat adat muncul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com