KOMPAS.com - Nama Ganjar di buku mata pelajaran agama terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo menjadi sorotan.
Pasalnya, di soal tersebut tertulis demikian:
"Walaupun mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha. Pak Ganjar termasuk orang yang
a. beruntung
b. beriman
c. rugi
d. sukses"
Soal selanjutnya, "Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam, ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang
a. beruntung
b. beriman
c. bangkrut
d. rugi"
Baca juga: Viral Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur di Buku, Ini Klarifikasi Penerbit
Saat ditemui Kompas.com, General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo Mas Admuawan menjelaskan, nama Ganjar di buku tersebut tak ada kaitannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Alasannya, menurut Admuawan, buku itu pertama kali diterbitkan pada tahun 2009 lalu, jauh sebelum Ganjar Pranowo menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.
"Jadi Pak Ganjar itu sekadar contoh sebuah nama di soal saja. Terbitnya tahun 2009. Sementara Pak Ganjar (Gubernur Jateng) mulai 2013. Jadi empat tahun sebelumnya," kata dia, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: Ini Video Detik-detik Mobil Diterjang Lahar Dingin Gunung Semeru
Lalu, lanjutnya, dalam setiap penyusunan buku pelajaran yang dilakukan selama ini selalu berpegangan dengan kode etik penyuntingan, antara lain tidak bias gender, menyebut SARA, memupuk nasionalisme dan lainnya.
"Bahkan, kalau kita mencantumkan nama dari luar seperti Mikhael atau apa itu tidak boleh. Nah, nama saya kan komplit. Kebetulan salah satu nama yang tercantum di buku kami adalah Pak Ganjar," sambung dia.
Baca juga: Viral Soal Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur di Buku, Ganjar Pranowo: Mungkin Kritikan Buat Saya