Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita NA yang Tewas Disiram Air Keras oleh Kekasihnya yang Memiliki Istri, gara-gara Minta Uang Rp 5 Juta

Kompas.com - 10/02/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NA seorang perempuan di Kota Malang tewas setelah sebulan menjalani perawatan karena disiram air keras oleh MHS (36).

MHS adalah seorang pria beristri yang menjalin hubungan selama 4 bulan dengan NA. Kejadian penyiraman air keras tersebut diipicu oleh MHS yang gelap mata saat NA meminta uang Rp 5 juta.

Saat itu MHS hanya memberikan uang Rp 3 juga. Namun NA menolak dan tetap minta uang sejumlah Rp 5 juta. Mereka pun terlibat cekcok

"Saya nyiram spontan saja karena ribut cekcok soal uang. Saya dimintai uang Rp 5 juta. Terus saya kasih Rp 3 juta dia tidak mau. Saya dapat air keras itu di daerah Tajinan. Sebenarnya itu untuk bahan baku tambah isi air aki," kata MHS.

Baca juga: Pria Beristri Siram Kekasih Gelap dengan Air Keras Gegara Korban Minta Rp 5 Juta

Dicegat dan siram air keras

Pada 23 Desemeber 2020, MHS membuntuti NA yang mengendarai motor di area jalanan Kecamatan Tajinan.

Pelaku kemudian menyalip dan mencegat NA di Dusun Tubo, Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

Tak banyak bicara, MHS kemudian menyiram air keras ke kekasihnya dan mengenai muka serta tubuh NA.

Baca juga: Kronologi Sejoli Disiram Air Keras, Pelaku Sakit Hati, Air Keras Disiramkan ke Wajah Korban

"Bahan kimia berupa air keras itu langsung mengenai muka dan tubuh korban," kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar, seperti dilansir dari Suryamalang.com, Selasa (9/2/2021).

Korban kemudian dievakusi ke rumah sakit sementara pelaku langsung melarikan diri.

Pelaku juga tak ada inisiatif untuk menjenguk korban.

Setelah satu bulan menjalani perawatan, NA meninggal dunia pada 28 Januari 2021 di RSAA Malang.

Baca juga: Fakta Wajah Pasangan Kekasih Disiram Air Keras, Tak Terima Diviralkan dan Membuntuti Korban

"Korban sempat menjalani proses pengobatan sekitar 1 bulan lebih. Pada akhirnya tepatnya 28 Januari 2021 korban dinyatakan meninggal dunia," ungkap Hendri.

"Ini kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia," kata Hendri.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil rekaman CCTV di TKP, polosi mengindentifikasi pelaku.

"Berdasarkan pemeriksaan CCTV ada kecocokan gambar di CCTV dan sosok yang dekat si korban," tutur Hendri.

Baca juga: Pasangan Kekasih Disiram Air Keras Saat Antar Barang Orderan, 4 Pelaku Sudah Buntuti Korban

Petugas juga menemukan barang bukti sandal di TKP. Sandal tersebut cocok dengan milik pelaku.

"Kami sampaikan ada gambar CCTV yang sesuai antara perawakan pelaku dengan gambar di CCTV tersebut," kata Hendri.

Atas dasar tersebut, petugas kemudian menangkap pelaku yang dijerat Pasal 351 KUHP dan Pasal 353 KUHP.

(Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com