Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Gas Belerang di Telaga Ngebel Ponorogo, Puluhan Ton Ikan Nila Mati Mendadak

Kompas.com - 09/02/2021, 22:48 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Ribuan ikan nila yang dibudidayakan di Telaga Ngebel mati sejak Senin (8/2/2021) kemarin.

Warga menduga puluhan ton ikan itu mendadak mati keracunan gas belerang yang bersumber dari dasar telaga sejak Minggu (7/2/2021) malam.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Giling Yoso Ngebel, Pujo Widodo mengatakan, fenomena gas belerang keluar dari dasar telaga itu hampir setiap tahun terjadi.

Tetapi, biasanya gas belerang tak keluar saat musim hujan.

“Sebelum gas belerang keluar, biasanya para petani sudah mengosongkan kerambanya,” kata Pujo kepada Kompas.com, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Dinas Kesehatan Jatim Ajukan Tambahan 104.252 Dosis Vaksin Covid-19

Namun, masyarakat meleset memprediksi waktu keluar gas belerang dari dasar telaga. Gas belerang keluar saat petani hendak memanen ikan nila.

Akibatnya, ribuan ekor ikan nila mati mendadak dan mengapung di permukaan air.

Menurut Pujo, satu kelompok petani bisa merugi hingga puluhan juta rupiah, tergantung jumlah keramba yang dimiliki.

Sebagian besar dari ikan yang mati itu dijadikan makanan lele. Sementara, ikan yang masih bisa diselamatkan dijual murah.

Tak hanya ikan nila, banyak warga membudidayakan ikan gurame dan ikan lele di Telaga Ngebel. Dua komoditas ikan itu mampu bertahan kendati semburan gas keluar dari dasar telaga.

 

Namun, warga setempat lebih banyak memilih budidaya ikan nila karena banyak permintaan dan harga jualnya tinggi.

Pujo menduga gas belerang yang keluar tidak biasanya terjadi karena beberapa gunung api di pulau Jawa sempat erupsi.

Pasalnya, saat gunung api erupsi biasanya diikuti keluarnya gas belerang di Telaga Ngebel.

Hal itu diketahui Pujo karena sering mendampingi sejumlah peneliti, seperti dari ITB beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tak Ada Listrik dari PLN di Intan Jaya, Sinyal Telepon Hanya Bertahan Beberapa Jam

Viral di media sosial

Matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel juga viral di media sosial. Salah satunya, video yang diunggah akun Instagram, @ponorogo.update.

Video itu memperlihatkan ribuan ikan nila mati di keramba. Sejumlah warganet pun menulis komentar di unggahan tersebut.

Sejak diposting tadi malam sudah ditonton 44.069 tayangan. Admin memasang judul yang intinya memastikan video ribuan ikan mati di tambak Telaga Ngebel.

Beberapa warganet juga membenarkan matinya ribuan ikan di Telaga Ngebel lantaran semburan gas belerang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com