KUDUS, KOMPAS.com- Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Selasa (9/2/2021) banjir akibat luapan sungai masih melanda 13 desa di tiga Kecamatan (Mejobo, Jati dan Undaan).
Di Kecamatan Mejobo ada enam desa yaitu Desa Temulus, Kesambi, Kirig, Payaman, Gulang dan Jojo. Ada 9.757 jiwa yang terdampak banjir di Mejobo.
Kemudian banjir di Kecamatan Jati merendam tiga desa yaitu Desa Jati Wetan, Jetis Kapuan, dan Tanjung Karang. Sebanyak 5.679 jiwa yang terdampak banjir di kecamatan tersebut.
Baca juga: Video Viral Jenazah Diangkut Pakai Perahu Terobos Banjir di Kudus
Berikutnya di Kecamatan Undaan, ada empat desa terdampak banjir yaitu Ngemplak, Karangrowo, Wates, dan Undaan lor. Sekitar 2.178 jiwa terdampak banjir di Undaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kudus Budi Waluyo menyampaikan, banjir sejak sepekan yang semula menggenangi sejumlah desa di lima kecamatan kini hanya merendam tiga kecamatan.
Menurut Budi, faktor yang menjadi permasalahan banjir tidak kunjung surut di Kudus lantaran intensitas hujan yang masih tinggi.
"Sungai-sungai meluap akibat curah hujan masih tinggi di Kudus. Kini banjir menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Mejobo, Jati dan Undaan," kata Budi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Gagalnya Penerapan Protokol Kesehatan di Lokasi Pengungsian saat Banjir Melanda. . .
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 250 juta untuk kebutuhan logistik penanganan banjir maupun longsor di Kabupaten Kudus.
"Kemarin ada bantuan dari BNPB sebanyak Rp 250 juta. Kini jumlah pengungsi banjir di Kudus sudah menurun akibat perlahan surut. Kini total ada 800 orang pengungsi dari sejumlah desa," terang Budi.